Jumlah Jamaah Haji di Madinah Terus Bertambah Jelang Puncak Haji

Puncak pelaksanaan ibadah haji 2023 diperkirakan berlangsung akhir bulan ini.

Dok MCH 2023
Sebanyak 283 jamaah haji khusus dari delapan biro travel akan tiba di Madinah, Senin (5/6/2023). Jumlah PIHK yang mengikuti jemaah haji khusus kurang lebih 295 PIHK dengan total 18.320 jamaah haji khusus yang mengikuti haji 1444 H.
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Bandara Internasional Pangeran Mohammed bin Abdulaziz di Madinah menyaksikan kedatangan jamaah haji dari seluruh dunia. Puncak pelaksanaan ibadah haji 2023 diperkirakan berlangsung akhir bulan ini.

Dari jutaan jamaah ini, banyak yang ingin mengunjungi Madinah sebelum menunaikan ibadah haji untuk menghormati Nabi Muhammad SAW dan berdoa di masjidnya. Mereka juga akan mengunjungi masjid-masjid lain dan situs bersejarah di Kota Nabi.

Dilansir di Saudi Gazette, Selasa (6/6/2023), pihak berwenang Saudi menerima peziarah di bandara dengan mawar dan kurma. Adapun prosedur masuk mereka berjalan dengan lancar dan efisien.

Sementara itu, Otoritas Bulan Sabit Merah Saudi (SRCA) di Wilayah Madinah telah mulai melaksanakan rencana operasional musim haji tahun ini. Direktur Jenderal SRCA cabang Madinah Ahmad bin Ali Al-Zahrani, mengatakan rencana tersebut mencakup penyediaan layanan medis darurat bagi pengunjung Masjid Nabawi dan juga di jalan menuju Madinah.

Ia mengatakan rencana operasional ini akan beroperasi hingga 15 Muharram 1445 H. Sebanyak 1.410 petugas resmi dan sukarelawan telah dikerahkan untuk melayani tiap jamaah.

Al-Zahrani mengatakan 45 pusat darurat mengambil bagian dalam pelaksanaan rencana tersebut. Termasuk di dalamnya 79 tim paramedis yang dilengkapi dengan kendaraan terbaru, serta 710 orang lainnya yang siap melaksanakan layanan ambulans udara.

Tidak hanya itu, ia mengatakan kapasitas operasional Masjid Nabawi dan alun-alun sekitarnya akan ditingkatkan, untuk mengimbangi peningkatan jumlah jamaah. Sekitar 700 relawan juga bekerja di Masjid Nabawi.

SRCA memiliki rencana memanfaatkan Ruang Komando dan Kontrol kawasan. Layanan medis ini dimulai dari saat dibutuhkan oleh orang-orang yang menelepon 997 atau menggunakan aplikasi Asafny.

Permintaan bantuan medis kemudian akan diteruskan ke tim ambulans terdekat, melalui Program Layanan Medis Darurat untuk pengecekan awal. Jika diperlukan, jamaah yang membutuhkan perawatan akan dipindahkan ke rumah sakit terdekat.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler