Nanozim dalam Bidang Kedokteran Gigi

Nanoenzim adalah teknologi baru.

retizen /
.
Red: Retizen

Nanoenzim merupakan sebuah teknologi dari gabungan ilmu nanopartikel dan nanokatalis yang mengimitasi fungsi dari enzim natural. Enzim pada umumnya memiliki fungsi antibakteri, anti-inflamasi dan peningkat imunitas yang dapat membantu mengurangi karies, mengatasi periodontitis, serta sariawan. Namun, enzim ini memiliki kelemahan, yaitu stabilitas yang rendah pada lingkungan yang memiliki pH tinggi serta temperatur tinggi, biaya yang mahal, separasi dan purifikasi yang memakan waktu lama, serta sulit disimpan dalam jangka waktu yang lama.

Sekarang, nanoenzim sedang berkembang pesat, khususnya di dalam bidang biomedik. Hal ini dikarenakan nanoenzim memiliki kelebihan yang tidak dimiliki enzim natural, yaitu Beberapa kelebihan yang dimiliki nanoenzim yang tidak dimiliki oleh enzim natural adalah ketahanan yang lebih baik dibanding enzim normal, fluoresensi, efek foto termal, dan near-infrared imaging. Selain itu, nanozim juga memiliki efek biologis yang menguntungkan seperti antibakteri, antioksidan, anti-inflamasi, dan biosensor.

Di bidang kedokteran gigi, nanoenzim dapat digunakan dalam mengatasi masalah karies, penyakit pulpa, sariawan, serta mencegah peri-implantitis. Karies merupakan salah satu penyakit yang sering dijumpai di masyarakat dan muncul akibat terbentuknya berbagai jenis bakteri, protein, serta EPS yang melekat pada permukaan gigi (enamel). Dalam menangani karies, nanoenzim dalam bentuk Fe3O2 digunakan untuk mendegradasi EPS dengan cara mengubah H2O2 menjadi radikal bebas di bawah lingkungan yang asam. H2O2 juga akan mengurangi bakteri pada biofilm plak gigi sehingga karies bisa dicegah.

Saat ini, studi yang dilakukan oleh Koo dan rekannya menyatakan bahwa bentuk nanoenzim yang bisa digunakan oleh masyarakat adalah dalam bentuk ferumoxytol dengan pengaplikasian di oleskan di permukaan gigi, lalu dikumur dan hasil kumur dibuang seperti menyikat gigi.

Teknologi terbaru ini masih dalam tahap perkembangan. Dengan begitu, masih banyak lagi yang harus didalami secara ilmiah mengenai nanoenzim, serta ferumoxytol. Harapannya, nanoenzim dapat menjadi salah satu teknologi yang dapat mengobati dan mencegah berbagai macam penyakit oral.

Referensi:

Ashrafi, A. M., Bytesnikova, Z., Barek, J., Richtera, L., & Adam, V. (2021). A critical comparison of natural enzymes and nanozymes in biosensing and bioassays. Biosensors and Bioelectronics, 192. https://doi.org/10.1016/j.bios.2021.113494.

Bodh, S., Minakshi, & Coudhary, P. (2021). Nanozyme Theraphy in Dental Practice. International Healthcare Research Journal, 5(11). https://doi.org/10.26440/IHRJ/0511.02511

Chen, X., Xing, H., Zhou, Z., Hao, Y., Zhang, X., Qi, F., Zhao, J., Gao, L., & Wang, X. (2021). Nanozymes Go Oral: Nanocatalytic Medicine Facilities Dental Health. Journal of Materials Chemistry B. https://doi.org/10.1039/d0tb02763d.

 
Berita Terpopuler