Pimpinan Ponpes Sebut Pengendara Moge Penabrak Santri di Ciamis Belum Minta Maaf

Baru panitia dari HDCI yang datang ke Ponpes Miftahul Huda Al Abidin.

Edi Yusuf/Republika
Pengendara Motor gede (Moge) yang menyenggol sepeda motor milik seorang santri Yayat (23 tahun) hingga terluka di Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis beberapa waktu lalu, dihadirkan saat konferensi pers terkait peristiwa tersebut, di Mapolda Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin (29/5/2023). Pelaku, pengendara moge bermerek merek Moto Guzzi berinisial T (55 tahun) itu dipastikan tidak tergabung ke dalam komunitas moge apapun. Pelaku mengikuti kegiatan Wing Day di Pangandaran sejak tanggal 26 hingga 28 Mei, merupakan seorang simpatisan. Penyidik telah menetapkan pelaku sebagai tersangka dan dijerat pasal 310 dan 312 undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan dengan ancaman hukuman tiga tahun penjara.
Rep: Bayu Adji P Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda Al Abidin mengapresiasi aparat kepolisian yang telah mengungkap pelaku penyerempet santri mereka di Jalan Nasional 3, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, pada Sabtu (27/5/2023). Saat ini, pelaku yang merupakan pengendara motor gede (moge) itu telah ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Juga

Pimpinan Ponpes Miftahul Huda Al Abidin, KH Imam Ushuludin, mengatakan pelaku belum sempat menyampaikan permintaan maaf secara langsung ke pihak korban maupun pesantren. Menurut dia, baru panitia dari Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) yang datang ke Ponpes Miftahul Huda Al Abidin, sebagai panitia kegiatan Golden Wing Day di Kabupaten Pangandaran. 

"Sampai saat ini pelaku juga secara langsung belum menyatakan permintaan maaf langsung atau by phone ke pesantren, baik keluarga atau perwakilan. Kemarin panitia saja yang datang. Mereka (HDCI) juga bukan pihak yang memiliki tanggung jawab atas kecelakaan itu," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Senin (29/5/2023).

Kiai Imam mengakui, pihaknya semula mengira pelaku penyerempet santrinya itu merupakan pengendara moge rombongan kegiatan HDCI di Kabupaten Pangandaran. Pasalnya, ketika peristiwa terjadi, banyak kendaraan moge berlalu lalang di Jalan Nasional 3 lantaran ada kegiatan di Kabupaten Pangandaran. 

"Pada awalnya, ada motor gede yang menyerempet saat ada kegiatan di Pangandaran. Kami kan pasti mengarah ke kegiatan itu," kata dia.

Namun, setelah berkomukasi dengan panitia kegiatan, pelaku disebut bukan anggota HDCI. Pelaku hanya merupakan partisipan dalam kegiatan tersebut.

Alhasil, Ponpes Miftahul Huda Al Abidin pun tidak mungkin menuntut kepada orang yang bukan seharusnya bertanggung jawab. "HDCI juga sudah datang untuk bersilaturahmi dan menjelaskan," ujar Kiai Imam.

Menurut dia, pihaknya masih terbuka apqbila pelaku ingin meminta maaf secara langsun. Namun, pihaknya tetap menyesalkan sikap pelamu usai kecelakaan karena langsung pergi begitu saja.

"Kami mungkin akan menyesalkan. Padahal kalau dia waktu itu berhenti saja, urusan lain. Ini kan menyangkut manusia. Itu saja yang akan disampaikan," ungkap dia.

Ia mengatakan, kejadian ini harus menjadi pembelajaran bagi semua pengendara untuk lebih berhati-hati dan saling menghargai di jalan raya. Pasalnya, semua berhak untuk menggunakan jalan umum.

 

 

Sebelumnya, rombongan Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda Al Abidin di Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Ahad (28/5/2023). Kunjungan itu dilakukan untuk bersilaturahmi usai adanya santri ponpes itu yang diduga menjadi korban terserempet moge di Jalan Nasional 3, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, pada Sabtu siang. 

Ketua Pelaksana Golden Wing Day HDCI di Kabupaten Pangandaran, Aria Ramawidjaja, mengatakan, kedatangan rombongan ke Ponpes Miftahul Huda Al Abidin tak lain untuk bersilaturahmi dan bertemu dengan keluarga santri yang menjadi korban terserempet moge. Menurut dia, silaturahmi ini merupakan bagian dari tanggung jawab pihaknya sebagai pelaksana kegiatan moge di Kabupaten Pangandaran, yang notabene banyak rombongan datang melalui Kabupaten Ciamis. 

"Kami datang untuk silaturahmi dan bertemu keluarga Pesantren Miftahul Huda Al Abidin. Apalagi kemarin ada kejadian laka yang melibatkan moge," kata dia, Ahad.

Selain mendatangi ponpes, perwakilan HDCI itu juga menjenguk kondisi korban yang masih menjalani perawatan di rumah sakit. HDCI menyatakan akan membantu proses pemulihan korban hingga sehat kembali seperti sedia kala.

"Kita akan berikan atensi sampai kesehatan beliau kembali sempurna. Juga buat pengobatan, kami full atensi," kata Aria, yang juga merupakan Wakil Ketua HDCI Bandung itu.

Kendati HDCI siap bertanggung jawab, ia mengatakan, pengendara yang menyerempet santri atas nama Yayat (23 tahun) itu bukan anggota mereka. Pengendara itu merupakan partisipan dari kegiatan Golden Wingday di Kabupaten Pangandaran. Meski bukan anggota, HDCI selaku penyelenggara Golden Wingday di Kabupaten Pangandaran tetap akan memberikan perhatian kepada korban.  

"Pengendara yang menyerempet itu bukan anggota HDCI. Kami juga sudah dapat kabar dia bukan pakai motor Harley Davidson. Namun dia juga akan tanggung jawab dan akan hadir, karena kita juga tak mau ada kejadian seperti ini," ujar dia.

 

Infografis Perawatan Mobil Listrik - (republika.co.id)

 

 
Berita Terpopuler