Memandang Konsep Ikigai Jepang dalam Kacamata Ajaran Islam

Ikigai merupakan konsep hidup orang Jepang.

Republika/Meiliza laveda
Peluncuran buku Finding Ikigai In My Journey di Jakarta Timur, Ahad (28/5/2023). Penulis Vita Wahid (tengah) membahas bukunya bersama aktivis Inaya Wahid.
Rep: Meiliza Laveda Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu konsep hidup Jepang yang banyak orang terapkan saat ini adalah ikigai. Ikigai adalah konsep hidup tentang menjalani kehidupan dengan penuh tujuan dan arti.

Dalam arti sederhana, "ikigai" berarti "iki" (hidup) dan "gai" (bermakna atau bernilai tinggi). Jadi, ikigai adalah menjalankan hidup yang bermakna dan bernilai tinggi.

Ikigai coach Vita Wahid mengatakan ikigai tidak hanya untuk menemukan kesuksesan hidup, tetapi membantu untuk bisa lebih mensyukuri dan memaknai kehidupan sehari-hari. Hal ini juga sejalan dengan ajaran Islam.

Ketika belajar lebih dalam tentang ikigai, Vita melihat bahwa konsep tersebut ternyata sudah lama dijalankan oleh eyangnya yang juga tokoh Nahdlatul Ulama, Abdul Wahid Hasyim. Ayah Vita adalah Umar Wahid, adik dari almarhum Gus Dur.

Baca Juga

"Zaman dulu, nenek saya belum dengar kata ikigai dan belum tren kata ikigai. Tapi cara hidup beliau ini menurut saya mencerminkan ikigai," kata Vita dalam peluncuran buku Finding Ikigai In My Journey di Jakarta, Ahad (28/5/2023).

Melihat cara hidup eyangnya, Vita terinspirasi untuk kembali ke dua hal, yaitu lebih bersyukur dan lebih bermanfaat. Dalam ajaran Islam, dua hal ini sangat penting.

"Pertama lebih bersyukur. Karena kalau lebih bersyukur banyak nikmatnya. Kedua, kita ingin memberikan manfaat untuk orang lain. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain," ujar Vita yang juga aktivis sosial dan penerjemah bahasa Jepang-Indonesia.

Selain itu, konsep "ikigai", menurut Vita, akan memberikan rasa optimis dan motivasi. Nantinya, ini akan mengajak orang untuk mengenal dirinya masing-masing.

"Beberapa tahun belakangan ini memang kesadaran kita akan kesehatan mental meningkat. Orang-orang juga mulai terbuka mengajak untuk self awareness, makanya ini membuat ikigai menarik untuk diterapkan," ucapnya.

Lewat buku Finding Ikigai In My Journey, Vita mengajak mendalami tujuh elemen ikigai lebih dalam. Tidak hanya berisi teori saja, buku ini juga memiliki ruang untuk pembaca agar bisa merefleksikan setiap kebutuhan ikigai tersebut.

 
Berita Terpopuler