Tina Turner Menyesal tak Mau Minum Obat Hipertensi, Abaikan Gejala Penyakit Ginjal

Hipertensi merupakan penyebab utama kedua penyakit ginjal.

EPA-EFE/ALESSANDRO DELLA BELLA
Penyanyi Tina Turner saat konferensi pers peluncuran album Beyond di Erlenbach, Swiss, 14 Mei 2009 (dirilis ulang 24 Mei 2023). Turner meninggal dunia dalam usia 83 tahun pada Rabu (24/5/2023). Rocker tersebut tutup usia di rumahnya di Kuesnacht, Swiss, setelah berjuang melawan penyakit kronis.
Rep: Meiliza Laveda Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam unggahan Instagram yang dibagikan dua bulan lalu, Tina Turner menyesal tidak merawat ginjalnya dengan baik. Dalam salah satu postingan terakhirnya, dia mengungkapkan telah menempatkan dirinya dalam bahaya besar karena mengabaikan gejala penyakit ginjal.

Gejala penyakit ginjal dapat berupa kurangnya energi, masalah konsentrasi, dan sulit tidur. Penderita penyakit ginjal juga didera kulit kering atau gatal dan buang air kecil lebih banyak daripada biasanya.

"Ginjal saya adalah korban pengabaian saya bahwa tekanan darah tinggi saya seharusnya diobati dengan obat konvensional. Saya telah menempatkan diri saya dalam bahaya besar. Sudah terlalu lama saya percaya tubuhku adalah benteng yang tak tersentuh dan tak bisa dihancurkan," kata penyanyi legendaris itu.

Dalam postingan panjang, Turner menceritakan perjalanannya terkena penyakit ginjal. Pada 1978, dia didiagnosis menderita hipertensi (tekanan darah tinggi). Kala itu, Turner tidak begitu peduli dan fokus menjalankan turnya.

Padahal menurut American Heart Association, hipertensi merupakan penyebab utama kedua penyakit ginjal. Sebab, banyak darah mengalir melalui saringan ginjal. Jika tekanan darah yang tidak terkontrol menyebabkan arteri di sekitar ginjal menyempit, pembuluh bisa menjadi keras atau lemah dan tidak bisa mendapatkan cukup darah ke organ.

Karena kondisinya kian memburuk, Turner mencoba dialisis (cuci darah). Dia menggambarkan itu sebagai proses yang menyedihkan karena membuat dirinya terhubung dengan mesin selama berjam-jam. Dialisis melakukan pekerjaan ginjal dengan membuang racun dan cairan ekstra dari darah.

Dilansir Insider, Jumat (26/5/2023), pada 2017, suami kedua Turner, Erwin Bach, menyumbangkan salah satu ginjalnya. Meskipun sudah mendapat ginjal dari sang suami, Tuner mengatakan masalah masih belum terselesaikan.

Baca Juga

Penolakan setelah transplantasi biasanya terjadi ketika sistem kekebalan menyerang organ karena melihatnya sebagai benda asing. Ini dapat terjadi bahkan jika seseorang mengonsumsi obat imunosupresan.

Penyanyi Cher mengatakan Turner sangat menderita di tahun-tahun terakhirnya. Turner terus menggunakan mesin dialisis untuk cuci darah di rumahnya.

"Dia berjuang melawan penyakit ini untuk waktu yang lama dan dia begitu kuat seperti yang Anda pikirkan," ucap Cher.

Penyanyi legendaris yang terkenal dengan hits-nya "What's Love Got to Do With It" dan "The Best" itu meninggal pada Rabu (24/5/2023) dalam berusia 83 tahun. Turner yang beberapa tahun terakhir berjuang melawan kanker usus, strok, dan gagal ginjal diumumkan meninggal akibat sebab alami.

 
Berita Terpopuler