SMAN 21 Bandung Gagal Study Tour, Travel: Kenapa Sekolah Berani Bayar ke Tour Leader?

Pihak travel mempertanyakan kenapa SMAN 21 Bandung berani bayar ke tour leader.

Dok Republika
Polsek Buahbatu dan Polrestabes Bandung mengamankan tour leader berinisal ICL yang diduga membawa kabur uang sebesar Rp 368 juta dana study tour siswa SMAN 21 Bandung. Akibatnya, ratusan siswa tersebut gagal berangkat study tour ke Yogyakarta.
Rep: M Fauzi Ridwan Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Grand Traveling Indonesia (GTI) mengungkapkan ratusan siswa kelas 11 SMAN 21 Bandung yang gagal berangkat study tour ke Yogyakarta disebabkan keteledoran dari pihak sekolah. Mereka direncanakan berangkat pada Rabu (24/5/2023) kemarin hingga Jumat (25/5/2023).

Baca Juga

Baca juga: Ini Penjelasan Pihak Travel Soal Gagalnya Study Tour SMAN 21 Bandung

Tour Manager Grand Traveling Indonesia Jimmy Tanumihardja mengatakan pihak sekolah langsung membayarkan dana study tour ke rekening pribadi tour leader atau freelance marketing untuk kegiatan ke Yogyakarta. Padahal, dalam perjanjian kerja sama disebutkan transfer dana study tour harus ke rekening perusahaan.

"Sekolahnya membayar uang ke tour leader keteledoran itu, kenapa pihak sekolah berani membayar uang ke tour leader. Sudah ada peraturan MoU bahwa harus ke rekening perusahaan," ujar Jimmy saat dihubungi, Kamis (25/5/2023).

Baca juga: Tour Leader Tipu SMAN 21 Bandung Diamankan

Ia mengungkapkan tengah menunggu pihak sekolah untuk membuat pernyataan bahwa travel tidak pernah menerima uang tersebut dan tidak memiliki sangkut paut terkait hal itu. Apabila surat pernyataan tersebut sudah ada maka uang down payment Rp 10 juta akan dikembalikan ke sekolah.

Jimmy mengatakan sosok freelance marketing yang diduga membawa kabur yang study tour senilai Rp 400 juta sudah saling kenal dengan pihak sekolah. Ia yang berkomunikasi dengan sekolah.

Selain itu, statusnya freelance marketing dan bukan pegawai tetap dari travel. Jimmy mengatakan biasanya jika freelance marketing tersebut memiliki klien maka akan dihubungkan ke pihak travel.

"Di mana-mana travel agen semua freelance tour leader. Memang sudah umum," katanya.

Ia sendiri mengaku belum berpikir melaporkan freelance marketing tersebut. Namun, pihak sekolah sudah melaporkannya ke pihak kepolisian.

 

Sebelumnya, sebanyak 350 orang siswa SMAN 21 di Kota Bandung gagal berangkat ke Yogyakarta untuk melaksanakan studi tur atau karya wisata terhitung Rabu (24/5/2023) hingga Jumat (26/5/2023) mendatang. Dana kegiatan sebesar Rp 400 juta diduga dibawa kabur oleh pihak agen travel berinisial GTI.

 
Berita Terpopuler