Benarkah BPA Bisa Picu Kanker Payudara?

Botol minum plastik disebut-sebut mengandung Bispenol-A (BPA).

Needpix
Ilustrasi minuman botol. Ternyata BPA memang terkait dengan estrogen. BPA bisa memudahkan timbulnya kanker payudara.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar mengenai kemasan plastik dengan bahan polikarbonat yang mengandung Bispenol-A (BPA) diduga memicu kanker payudara santer terdengar belakangan ini. Benarkah demikian?

Tim Onkologi RS Kramat 128, Prof Zubairi Djoerban SpPD KHOM, menjelaskan, BPA adalah bahan senyawa yang dipakai untuk membuat kemasan plastik untuk berbagai macam minuman. Zat kimia ini banyak dipakai di pabrik-pabrik untuk membuat botol minuman kemasan, dari berbagai merek seperti Teh Botol, Coca Cola, Seven Up dan lain-lain.

Menurut Prof Zubairi, ternyata BPA memang terkait dengan estrogen. BPA bisa memudahkan timbulnya kanker payudara.

Baca Juga

"Bukti-buktinya masih di laboratorium, ternyata memang bisa menyebabkan perubahan sel menjadi kanker payudara," ujarnya dalam Seminar Long Survivor Kanker Payudara dengan tema "Tetap Sehat dan Produktif Bersama Kanker Payudara" di Jakarta, Senin (22/5/2023).

Prof Zubairi mengatakan dalam pembuktian di laboratorium terungkap orang yang tubuhnya yang sering terpapar BPA berisiko lebih tinggi mengalami kanker payudara. Paparan BPA lebih besar lagi jika botolnya dipanaskan atau terlalu sering dipakai.

Botol plastik juga tidak bagus jika digunakan berulang. Namun, hal tersebut merupakan data awal. Pembuktian untuk level yang tinggi belum ada.

"Penelitian pendahuluan yang kuat di beberapa tempat hubungan yang kuat BPA ini dengan kanker payudara," paparnya.

Prof Zubairi menyebut masih dibutuhkan bukti yang lebih kuat untuk memvalidasi dugaan insiden kanker payudara akibat minum dari botol plastik. Menurut Prof Zubairi, untuk level pembuktian tahap awal, bahannya sudah jelas, yaitu BPA. Kemudian di dalam laboratorium sel, dilakukan percobaan pada manusia.

"Yang pada manusia itu juga ada banyak tahapan, nah itu saya belum menemukan yang cukup kuat untuk bisa bilang bahwa menyebabkan kanker, jangan pakai minuman botol. Belum bisa sampai kesimpulan itu," ujarnya.

Jika suatu saat sampai pada kesimpulan itu, lanjut Prof Zubairi, maka perusahaan-perusahaan yang menggunakan botol plastik dalam produknya harus memikirkan bahan lain yang lebih aman.

"BPA ada disekitar kita, pasti. BPA ada dibotol plastik kemasan pasti, BPA ada kemungkinan menyebabkan kanker juga cukup bukti. Pasti menyebabkan kanker, nanti dulu, menurut saya belum cukup kuat buktinya," katanya.

 
Berita Terpopuler