Mentari & Bulan Sujud di Hadapan Nabi Yusuf, Apa Maksudnya?

Nabi Yusuf merupakan kekasih Allah yang dikaruniai wajah tampan.

Republika/Thoudy Badai
Doa merupakan kekuatan orang beriman. Para Nabi, termasuk Nabi Yusuf selalu memanjatkan doa di saat dirinya berada dalam kesusahan dan kebahagiaan.
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kisah Nabi Yusuf selalu menarik untuk dikaji. Dia adalah putra Nabi Ya’qub, cucu Nabi Ishaq, cicit Nabi Ibrahim alaihis salam. 

Baca Juga

Dari sisi silsilah, pembaca dapat mengetahui bahwa Nabi Yusuf adalah keturunan orang-orang shaleh. Mereka adalah inspirasi dan teladan yang penuh dengan kearifan dalam beribadah kepada Allah.

KisahNabi Yusuf termaktub dalam Alquran Surah Yusuf. Ada satu penggalan kisahnya yang menarik, yaitu mimpi Nabi Yusuf. Bunga tidur itu berupa gambaran mentari dan rembulan sujud di hadapan Nabi Yusuf. Berikut ini adalah ayatnya

إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَٰٓأَبَتِ إِنِّى رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِى سَٰجِدِينَ

Iż qāla yụsufu li`abīhi yā abati innī ra`aitu aḥada 'asyara kaukabaw wasy-syamsa wal-qamara ra`aituhum lī sājidīn

(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku".

Tafsir ayat

Lihat halaman selanjutnya >>

 

Dalam Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah yang dikeluarkan Markaz Ta'dzhim al-Qur'an, disebutkan, 

Allah menyebutkan kepada Rasulullah dan umatnya kisah Nabi Yusuf dan pelajaran-pelajaran yang terkandung di dalamnya; dimulai dengan kisah mimpi menakjubkan yang nantinya akan menjadi kenyataan.

Nabi Yusuf berkata kepada ayahnya, Ya’qub: “Wahai ayahku, aku melihat dalam mimpi sebelas bintang, serta matahari dan bulan; semuanya bersujud kepadaku!”

Pengajar Universitas Islam Madinah Syekh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar menjelaskan ayat tersebut sebagai berikut:

 لِأَبِيهِ (kepada ayahnya)

Yakni nabi Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim.

 

إِنِّى رَأَيْتُ (sesungguhnya aku bermimpi)

Dalam tidur.

 

أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا(sebelas bintang)

Takwilnya adalah para saudaranya..

 

وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ(matahari dan bulan)

Takwilnya adalah bapak dan ibunya.

 

رَأَيْتُهُمْ لِى سٰجِدِينَ(kulihat semuanya sujud kepadaku)

Benda-benda ini dihikayatkan seperti benda hidup yang berakal karena untuk mngibaratkan sifat orang berakal, yaitu benda-benda itu melakukan sujud.

Yang menarik dan penting

Lihat halaman selanjutnya >>

 

 

 

 

Yang menarik dari ayat tersebut adalah gambaran bahwa Yusuf merupakan anak yang paling disayang oleh ayahnya. Ketika menjadi orang yang paling disayang, maka pasti ada orang yang tak menyukai alias hasad kepada dirinya. Tiada lain, orang tersebut adalah saudara - saudaranya sendiri.

Pelajaran berharga dari ayat tersebut ada pada penjelasan ayat - ayat berikutnya.

Pertama, jika berada di posisi teratas, maka seseorang harus berhati-hati karena ada orang di bawahnya atau di sekitarnya yang iri-dengki-hasad kepada dirinya.

Kedua, Ketika berada di atas jangan lupa mengajak orang yang dibawahnya untuk sama-sama berada di atas. Maksudnya adalah sama-sama maju dan berprestasi. Bukan berprestasi seorang diri.

Ketiga, bahwa ketika menghadapi cobaan dan tantangan berada di atas, haruslah dengan sabar yang indah (shabrun jamil). Maksudnya adalah sabar yang tidak terburu-buru. Sabar menahan diri dengan menunda untuk bertindak sambil memperhatikan semua situasi yang dihadapi.

Ketika menemukan momentum yang pas, barulah bertindak dengan berhati-hati, penuh kearifan, dan menginspirasi banyak orang.  

Shabrun Jamil yang dilakukan Nabi Ya'qub adalah tak mudah percaya dengan kabar yang disampaikan saudara Yusuf, bahwa Yusuf dimakan serigala. Padahal dianiaya dan dibuang.

Sedangkan Shabrun Jamil Nabi Yusuf adalah tidak balas menganiaya dan menzalii saudaranya di saat Yusuf berada di puncak karir sebagai orang terhormat di kerajaan. Malah dia mengangkat derajat para saudaranya ke tempat mulia, meskipun sebelumnya, mereka menzalimi Yusuf. 

 
Berita Terpopuler