Ahli Bedah Jerman Dipecat Gara-Gara Minta Petugas Kebersihan Bantu Prosedur Amputasi

Ahli bedah itu mengamputasi jari kaki pasiennya tanpa asisten yang memenuhi syarat.

pixabay
Ruang operasi (ilustrasi). Dokter spesialis bedah di Jerman dipecat setelah kedapatan meminta petugas kebersihan di rumah sakit untuk membantunya menjalankan prosedur amputasi.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang ahli bedah dipecat dari rumah sakit tempatnya bertugas, tepatnya di Rumah Sakit Universitas Mainz yang berlokasi di Jerman Barat. Pemecatan dilakukan setelah dokter spesialis bedah tersebut kedapatan meminta petugas kebersihan di rumah sakit untuk membantunya menjalankan prosedur amputasi.

Insiden itu sebenarnya sudah terjadi pada 2020 silam. Belum lama ini, kepala eksekutif Rumah Sakit Universitas Mainz, Norbert Pfeiffer, memberikan informasi baru terkait insiden yang berlangsung tiga tahun lalu.

Baca Juga

Pfeiffer mengatakan, kejadian itu sudah dipastikan tidak menimbulkan komplikasi apa pun pada pasien. Tetap saja, sebagai pimpinan di fasilitas kesehatan, Pfeiffer menyatakan penyesalannya di hadapan publik.

"Ini seharusnya tidak pernah terjadi,” ujar Pfeiffer, dikutip dari kantor berita AP, Sabtu (20/5/2023).

Ahli bedah yang telah diberhentikan itu disebut melakukan prosedur amputasi jari kaki pada 2020. Dia dinyatakan bersalah sebab memutuskan untuk terus melanjutkan prosedur rutin yang biasa dia lakukan, meskipun tidak ada asisten memenuhi syarat.

Setelah mendapat anestesi lokal, pasien yang sedang ditangani menjadi gelisah. Kemudian, sang dokter bedah meminta seorang petugas kebersihan terdekat untuk memegangi kaki pria itu. Selain itu, dokter juga memintanya mengoper instrumen bedah.

Seperti dilaporkan harian lokal Jerman, Mainzer Allgemeine Zeitung, petugas kebersihan tersebut sama sekali tidak memiliki pengalaman medis. Insiden terungkap setelah seorang manajer rumah sakit melihat ada bantalan kasa pembersih penuh darah di ruang operasi.

 
Berita Terpopuler