KTT G7 akan Soroti Rusia, Cina, dan Korut

Ukraina telah mendorong rasa tujuan bersama ini untuk G7.

AP Photo/Shuji Kajiyama
Bagian dari G7 Menteri keuangan dan gubernur bank sentral melambaikan tangan dalam sesi foto grup pertemuan keuangan G7, di Niigata, Jepang, pada Jumat (12/5/2023). Dari kiri atas ke kanan, Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) Mathias Cormann, Presiden Eurogroup Paschal Donohoe, Deputi Gubernur Bank of England Jon Cunliffe, Komisaris Ekonomi Komisi Eropa Paolo Gentiloni, Gubernur Bank Sentral Prancis Francois Villeroy de Galhau. Dari barisan depan dari kiri, Gubernur Bank of Canada Tiff Macklem, Menteri Keuangan Kanada Chrystia Freeland, Gubernur Bank of Italy, Ignazio Visco, Menteri Keuangan Italia Giancarlo Giorgetti, Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda.
Rep: Dwina Agustin Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, HIROSHIMA -- Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Seven (G7) di Hiroshima, Jepang, akan memberikan sorotan tajan terhadap invasi Rusia ke Ukraina dan meningkatnya ketegangan di Asia. Perhatian pada perang di Eropa datang hanya beberapa hari setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyelesaikan perjalanan beberapa pemimpin G7.

Baca Juga

“Ukraina telah mendorong rasa tujuan bersama ini untuk G7," ujar Wakil Presiden Senior Bidang Ekonomi di Center for Strategic and International Studies Matthew P. Goodman.

Goodman mengatakan, komitmen baru yang diterima Zelenskyy tepat sebelum KTT dapat mendorong anggota blok tersebut untuk meningkatkan dukungan lebih jauh. “Ada semacam peer pressure yang berkembang di forum-forum seperti ini,” ujarnya.

Para pemimpin G7 juga mengantisipasi kemungkinan konflik baru di Asia karena hubungan dengan Cina memburuk. Mereka semakin khawatir ketegasan Beijing yang semakin meningkat dan ketakutan mencoba merebut Taipei dengan paksa.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida juga berharap untuk menyoroti risiko proliferasi nuklir selama pertemuan di Hiroshima, tempat terjadinya bom atom pertama di dunia. Prospek serangan nuklir lainnya telah direalisasikan oleh program nuklir Korea Utara (Korut) di dekatnya dan serentetan uji coba rudal baru-baru ini.

Selain itu, muncul pula ancaman Rusia untuk menggunakan senjata nuklir dalam perangnya di Ukraina. Sementara itu, Cina dengan cepat memperluas persenjataan nuklirnya. Menurut perkiraan Pentagon, Cina saat ini memiliki sekitar 400 hulu ledak dan akan meningkat menjadi 1.500 pada 2035.

Kekhawatiran tentang kekuatan ekonomi global, kenaikan harga, dan krisis batas utang di Amerika Serikat (AS) juga akan menjadi perhatian utama para pemimpin. Pertemuan menteri keuangan G7 dan kepala bank sentral menjelang KTT berjanji untuk memberlakukan sanksi terhadap Rusia. Mereka juga akan mengatasi kenaikan inflasi, meningkatkan sistem keuangan, dan membantu negara-negara yang terbebani oleh utang besar.

Kelompok yang terdiri dari AS, Jepang, Inggris, Perancis, Jerman, Kanada, Italia, serta Uni Eropa ini juga mencurahkan lebih banyak perhatian pada kebutuhan Global South. Istilah itu merujuk pada negara berkembang di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Pertemuan G7 pun telah mengundang negara-negara lain, mulai dari negara pembangkit tenaga listrik Amerika Selatan Brasil hingga Kepulauan Cook kecil di Pasifik Selatan.

 

Dengan memperluas pembicaraan di luar negara-negara industri terkaya di dunia, kelompok tersebut berharap untuk memperkuat hubungan politik dan ekonomi. Upaya ini dibarengi dengan menopang dukungan untuk mengisolasi Rusia dan melawan ketegasan Cina di seluruh dunia

“Jepang terkejut ketika sejumlah negara berkembang enggan mengutuk Rusia atas invasinya ke Ukraina tahun lalu. “Tokyo percaya bahwa tindakan perang oleh anggota tetap Dewan Keamanan PBB ini merupakan ancaman langsung terhadap fondasi sistem internasional pascaperang," kata Direktur Pusat Studi Kebijakan Asia Timur di The Brookings Institution Mireya Solis.

Dalam KTT kali ini, Perdana Menteri India Narendra Modi juga akan hadir. New Delhi telah menyalip Beijing sebagai negara terpadat di dunia dan menempatkan diri sebagai negara adikuasa yang sedang naik daun. India akan menjadi tuan rumah pertemuan kelompok ekonomi terkemuka G20 yang jauh lebih luas akhir tahun ini.

Tapi, pertemuan akhir pekan ini, bagi tuan rumah Kishida merupakan kesempatan untuk menyoroti kebijakan luar negeri negaranya yang lebih kuat. Perdana Menteri Jepang melakukan perjalanan mendadak ke Kiev pada Maret, menjadikannya pemimpin pascaperang pertama Jepang yang melakukan perjalanan ke zona perang.

Inklusi penting lainnya di Hiroshima adalah Korea Selatan (Korsel). Sesama sekutu AS yang kini memiliki hubungan dekat karena menghadapi masalah keamanan regional bersama.

Presiden AS Joe Biden diperkirakan akan mengadakan pertemuan tiga arah terpisah dengan rekan-rekannya dari Jepang dan Korsel. Pakar Asia Timur di Fletcher School of Law and Diplomacy Tufts University Sung-Yoon Lee mengatakan, pertemuan itu mengirim pesan ke Cina, Rusia, dan Korut tentang solidaritas.

"Tekad mereka untuk melawan otokrasi yang semakin mengancam," kata Lee.

 
Berita Terpopuler