Pembeli dan Pedagang di Bandung Sama-Sama Keluhkan Harga Telur Ayam

Disdagin Kota Bandung menanyakan kepada distributor soal harga dan pasokan telur.

Dea Alvi Soraya/Republika
Pedagang telur ayam melayani pembeli di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/5/2023).
Rep: Dea Alvi Soraya Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Harga telur ayam yang dijual di pasar wilayah Kota Bandung, Jawa Barat, disebut masih tinggi. Kondisi harga telur ayam ini dikeluhkan, baik oleh pembeli maupun pedagang.

Baca Juga

Berdasarkan pantauan Republika di Pasar Kosambi, Kota Bandung, harga telur masih sekitarvRp 33 ribu per kilogram. Meskipun sudah turun dari sebelumnya Rp 34 ribu-35 ribu, harga telur saat ini disebut masih tinggi.

Salah satu pembeli di Pasar Kosambi, Harni (64 tahun), mengeluhkan harga telur ayam ini. Pasalnya, ia mempunyai usaha kuliner rumahan dan telur merupakan kebutuhan rutin.

“Lumayan banyak (kebutuhan telur), memang karena memang ada usaha, makanya beli telur tuh rutin, setiap hari. Makanya berat banget ada kenaikan begini, bikin stres,” kata Harni, saat ditemui Republika di Pasar Kosambi, Selasa (16/5/2023).

Harni mengaku sudah mendatangi sejumlah pasar tradisional untuk mencari telur ayam yang harganya lebih terjangkau. Namun, tak membuahkan hasil.

Di kala harga telur naik, Harni mengaku bingung jika harus menaikkan juga harga jualannya. “Kalau naik begini ya kita juga bingung karena harga jual kita juga enggak bisa naik. Makanya bebannya tetap di penjual ya. Susah kalau mau naikin harga,” ujar dia.

Harni berharap harga telur ayam kembali normal dan stabil. Ia mengharapkan ada upaya pemerintah untuk mengatasi persoalan kenaikan harga ini. Apalagi, kata dia, komoditas lain pun ada yang harganya naik.

“Sekarang naiknya kan tiba-tiba ya, di luar nalar juga karena hari raya sudah lewat, bukan momen sewajarnya ada kenaikan lah. Bukan cuma telur saja sebenarnya, cabai juga sekarang sudah mulai naik lagi,” kata Harni.

Keluhan pedagang

​​Eeng (50 tahun), salah satu pedagang telur di Pasar Kosambi, mengatakan, kenaikan harga telur ayam negeri sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu. “Sebelumnya Rp 28.500 sekilo, sekarang Rp 33 ribu. (Harga) Dari distributornya sudah naik,” ujar dia, saat ditemui Republika di lapak jualannya, Selasa.

 

 

Selain dikeluhkan pembeli, kenaikan harga telur ayam ini membuat Eeng mengeluh. Pasalnya, berimbas terhadap tingkat penjualan. “Sepi kalau ada kenaikan (harga), apalagi naiknya banyak. Yang naik bukan cuma telur ayam negeri, tapi juga telur ayam kampung, telur puyuh, telur bebek juga, semuanya (naik),” kata dia. 

Menurut Eeng, saat ini harga telur ayam kampung naik Rp 3.000 dari harga sebelumnya yang berkisar Rp 27 ribu per kilogram. Adapun harga telur puyuh sekitar Rp 42 ribu per kilogram, naik Rp 2.000 dari sebelumnya.

Soal telur ayam negeri, Eeng mengatakan, saat ini harga dari distributor memang sudah mulai menurun, sehingga ia bisa menurunkan harga jualnya dari Rp 34 ribu menjadi Rp 33 ribu per kilogram. Namun, kata dia, harganya masih terbilang tinggi dibandingkan normalnya.

“Saya ambil (telur) dari Panjunan, masih di daerah Bandung. Harapannya mah benar-benar turun. Jangan sampai terus-terusan naik enggak karuan harganya. Berharap mah balik ke harga normal,” kata Eeng.

Penjelasan pemerintah

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah mengaku sudah mencari informasi dari distributor terkait kenaikan harga telur ayam ini, juga pasokannya. Kota Bandung selama ini mengandalkan pasokan telur ayam dari Provinsi Jawa Timur (Jatim), khususnya Blitar.

“Kita sudah konfirmasi ke distributor terkait penyebab kenaikan telur dan mereka menyampaikan itu bahwa Jatim sedang mengalami peningkatan permintaan untuk memenuhi kebutuhan bansos (program bantuan sosial), sehingga pasokan ke Kota Bandung agak terganggu,” kata Elly, saat dihubungi Republika, Selasa (16/5/2023).

 

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah. -(Republika/Dea Alvi Soraya)

 

Berdasarkan hasil konfirmasi lanjutan pada Selasa ini, Elly mengatakan, dua-tiga hari terakhir harga telur ayam negeri di tingkat distributor sudah menurun.

“Semoga di pedagang juga tidak lama akan ada penurunan harga karena di distributor sudah turun, sekitar Rp 1.300-an untuk dua sampai tiga hari ini. Sekarang harga di distributor sudah di Rp 29.800. Kemarin masih di Rp 30 ribu sekian. Makanya wajar kalau harga di pedagang mencapai Rp 33 ribu per kilo,” ujar Elly.

Elly memperkirakan harga telur ayam akan kembali normal begitu permintaan untuk kebutuhan bansos di Jatim berkurang. “Kalau bansos beres mah kayaknya bakal segera normal lagi harganya. Ini juga sudah mulai turun kan ya di distributor. Tapi memang saya belum tahu jelas kapan periode bansos di Jawa Timur ini selesai,” kata Elly.

 
Berita Terpopuler