Peminat Lasik Meningkat di Indonesia, Ini Alasan Orang Melakukannya

Kebutuhan masyarakat akan lasik cederung meningkat seiring waktu.

Republika/ Desy Susilawati
Dokter dari Ciputra SMG Eye Clinic tengah melakukan lasik surgery menggunakan teknologi canggih laser ReLEx SMILE Pro untuk pasien.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Ciputra SMG Eye Clinic, Ferra J Papilaya, mengungkapkan kebutuhan atau permintaan untuk lasik semakin meningkat dari hari ke hari. Banyak alasan orang melakukan tindakan lasik ini. Apa saja?

"Sejak 2012, prosedur lasik sudah dilakukan pada ribuan mata pasien lakukan lasik di Ciputra Eye Clinic. Jika dibandingkan dengan negara Asia lain, kami termasuk klinik yang sangat dominan dalam melakukan tindakan lasik ini," ujar Ferra dalam acara peresmian cabang ketiga Ciputra SMG Eye Clinic, Jakarta, Senin (15/5/2023).

Ferra mengungkapkan alasan pasien melakukan lasik karena ingin lebih nyaman tanpa kacamata. Alasan lainnya adalah kebutuhan seseorang untuk masuk pendidikan tertentu maupun akademi militer seperti polisi atau tentara di mana salah satu syaratnya adalah mata sehat tanpa kacamata.

Baca Juga

"Kebutuhan itu yang mendorong mereka melakukan lasik," ujarnya.

Menurut Ferra, sebelum ada klinik mereka, banyak pasien melakukan lasik di Singapura. Oleh karena itu, mereka melakukan kerja sama dengan Singapura Medical Group untuk meningkatkan potensi layanan lasik dan katarak di Indonesia.

Ferra menyebut mereka membangun rasa percaya calon pasien. Mereka melakukan juga kerja sama dan sediakan peralatan mutakhir serta dokter yang dilengkapi dengan kemampuan yang mumpuni.

Harga lasik di klinik ini berkisar Rp 36 juta sampai Rp 40 juta untuk dua mata. Ada juga yang melakukan lasik hanya pada satu mata karena kondisi tertentu.

Dokter Penanggung Jawab Clinic, Devy Mandag mengatakan hampir semua generasi, terutama generasi Z dan generasi Alpha, sudah sangat dekat dengan teknologi dan aktif di media sosial. Oleh karena itu, mereka sangat ingin hidup tanpa kacamata.

Ketika mata mengalami kelainan refraksi, seperti minus, ada opsi lasik yang bisa dipilih. Lasik ini, menurut dr Devy, dilakukan untuk memperbaiki gangguan refraksi mata seperti minus dan silinder.

Umumnya, lasik dilakukan pada mereka yang berusia diatas 18 tahun ke atas, dengan catatan harus periksa. Minus 7,5 sampai minus 10 boleh, namun tergantung kondisi mata.

"Semua mata bisa lasik, namun harus kondisi oke. Misalnya kornea tidak tipis dan bentuk mata normal," ujarnya.

Menurut dr Devy, lasik ini tidak sakit dan tidak memerlukan perawatan khusus. "Apa yang tidak boleh dimata orang normal, tidak boleh juga pada mata lasik, misalnya menggosok mata," ungkapnya.

 
Berita Terpopuler