Inggris Minta Perusahaan Senjata Pasok Rudal Jarak Jauh ke Ukraina

Inggris, Norwegia, Belanda, Denmark dan Swedia membentuk dana internasional Ukraina.

Lai Qiaoquan/Xinhua via AP
Rudal jarak jauh (ilustrasi). Inggris meminta perusahaan senjata dari negara anggota Dana Internasional untuk Ukraina, agar mengirimkan pasokan rudal jarak jauh dengan jangkauan 300 kilometer kepada Kiev.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris meminta perusahaan senjata dari negara anggota Dana Internasional untuk Ukraina, agar mengirimkan pasokan rudal jarak jauh dengan jangkauan 300 kilometer kepada Kiev. Negara anggota Dana Internasional untuk Ukraina terdiri dari Inggris, Norwegia, Belanda, Denmark dan Swedia. Dana ini dibentuk untuk mengirim senjata ke Kiev.

Baca Juga

Kementerian Pertahanan Inggris, yang mengelola dana tersebut, meminta perusahaan untuk menghubungi jika mereka dapat menyediakan rudal yang dapat diluncurkan dari darat, laut atau udara dengan muatan antara 20 dan 490 kilogram. Pemberitahuan tersebut meminta persyaratan lain, termasuk rudal dengan intersep yang rendah, kemampuan perencanaan misi, dan metode penetrasi pertahanan udara untuk meningkatkan kemungkinan serangan yang berhasil.

Pemberitahuan dalam website Dana Internasional untuk Ukraina mengatakan, perusahaan yang menyanggupi permintaan itu akan dihubungi mulai 5 Juni. Ketika ditanya tentang kebijakan Inggris memasok jet tempur dan rudal jarak jauh ke Ukraina, Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly menolak untuk merinci rencana spesifik. Namun dia mengatakan, sangat penting untuk terus mencari cara dalam meningkatkan dan mempercepat dukungan ke Ukraina.

"Jika kita menyimpan barang untuk hari hujan, ini adalah hari hujan," kata Cleverly.

Seorang pejabat Inggris mengatakan, belum ada keputusan akhir yang dibuat untuk mengirim rudal ke Ukraina dengan kemampuan yang ditetapkan dalam pemberitahuan yang dipublikasikan. Inggris dan negara-negara Barat lainnya telah meningkatkan janji bantuan militer kepada Ukraina tahun ini.

Pada Januari lalu, Inggris mengatakan akan mengirim 14 tank tempur Challenger 2 utamanya ke Ukraina.  Negara-negara lain termasuk Amerika Serikat dan Jerman kemudian berkomitmen untuk memasok tank.

Penasihat menteri pertahanan Ukraina, Yuriy Sak, mengatakan kepada Reuters, Kiev tidak memiliki informasi konkret tentang upaya yang dipimpin Inggris untuk memasok rudal jarak jauh. Tetapi Ukraina selama berbulan-bulan terus meminta pemerintah Barat untuk menyediakan senjata jarak jauh.

“Kami akan menyambut baik jika Inggris mengambil peran kepemimpinan dengan rudal jarak jauh, seperti yang mereka lakukan dengan tank tempur utama Challenger 2,” kata Sak.

 
Berita Terpopuler