Ganjar Terkesan Kaget Joging di GBK Disambut Massa, Viral di Medsos Undangan untuk Relawan

Sebagian warganet menuding acara lari santai Ganjar di GBK sebagai setting-an.

Twitter/@ganjarpranowo
Bakal capres Ganjar Pranowo di antara massa saat kegiatan lari santai di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Ahad (30/4/2023).
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Wahyu Suryana, Haura Hafizhah, Antara

Kegiatan joging atau lari santai bakal calon presiden (capres) dari PDIP, Ganjar Pranowo, di Gelora Bung Karno (GBK) pada Ahad (30/4/2023) pagi saat ini tengah menjadi polemik. Pasalnya, sebagian warganet menuding kegiatan lari pagi Ganjar itu sebagai agenda yang di-setting lewat  pengerahan massa ke GBK. 

"Niatnya cuma mau lari pagi, tapi malah jadi seperti ini. Sehat-sehat terus ya temen-temen," ujar Ganjar lewat akun Twitter, @ganjarpranowo yang diunggahnya pada Ahad.

Unggahan Ganjar yang disertai foto-foto dirinya di antara ratusan atau bahkan ribuan massa di GBK itu terkesan bahwa kegiatan itu terjadi secara spontan. Hingga kemudian sebagian warganet mengungkap adanya undangan yang disebarkan kepada relawan, salah satunya oleh akun Facebook, Thomas Djunianto pada Jumat (29/4/2023).

Thomas, Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Ganjar Pranowo (GP) Center, yang dikonfirmasi Republika, hari ini mengatakan GP Center sebagai komunitas memang memiliki Whatsapp Group (WAG). Sehingga, menurut Thomas, setiap kegiatan Ganjar Pranowo tentu mereka ketahui.

Ia menekankan, setiap perkembangan dari Ganjar yang terjadi sudah pasti mereka ketahui pula. Artinya, ketika ada aktivitas yang ingin dilakukan Ganjar mereka biasanya ikut meramaikan, mempublikasi lewat media sosial.

Salah satunya dilakukan Thomas melalui akun Facebook. Thomas mengaku ingin ikut saja meramaikan dengan membuat poster ajakan untuk meramaikan kegiatan Ganjar yang diketahui akan digelar di GBK.

"Menurut saya publikasi hal yang wajar ketika kita ingin mengajak orang berpartisipasi, apakah itu diketahui Pak Ganjar saya tidak tahu, bukan saya panitianya, kalau bicara ini setting-an, apa yang saya setting," kata Thomas kepada Republika, Senin (1/5/2023).

Thomas menuturkan, mereka tidak tahu pula titik-titik mana saja yang akan didatangi Ganjar karena GBK sangat besar. Bahkan, Thomas sendiri mengaku tidak sempat pula mengabadikan momen dengan berswafoto bersama Ganjar.

"Pak Ganjar dari mana datang, jam berapa, kapan, tidak ada kita tahu," ujar Thomas.

Menurut Thomas, informasi apa pun saat ini bisa diselewengkan atau dipelintir menjadi macam-macam. Thomas menegaskan, sebagai media kampanye atau media publikasi organik mereka bisa membuktikan kegiatan lari pagi Ganjar di GBK bukan setting-an.

Thomas menekankan, mereka hanya menggunakan media sosial sebagai media promosi. Sama seperti ketika ada tim sepak bola yang disukai akan datang ke suatu tempat untuk bertanding, mereka ikut mempublikasi itu di medsos.

"Jadi, hanya ajakan ke penonton atau ajakan ke masyarakat, yuk ikut meramaikan, biasa saja itu sebetulnya ketika ada artis, Slank, Slankers misal dari manapun mau datang ya kita menginfokan kegiatan itu saja," kata Thomas.

Menurut Thomas, tidak ada sama sekali arahan-arahan kepada mereka untuk melakukan kegiatan-kegiatan apa pun. Bedanya, ia menambahkan, hari ini kita menggunakan media sosial sebagai sarana untuk mempublikasikan itu.

"Publikasi saja, informasi bahwa ada Ganjar nih di GBK, ramaikan yuk, bahwa itu masuk setting-an saya pikir tidak pas, tidak tepat sasaran disebut settingan," ujar Thomas.

 

 

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi kegiatan lari santai Ganjar Pranowo di GBK pada Ahad kemarin. Menurutnya, GBK bukan areanya.

"GBK ya tanya GBK, kan GBK area Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) pengelola, silahkan tanya. Sebaiknya semua mematuhi aturan-aturan yang sudah kita buat bersama. Kan area saya Monas," kata Heru kepada Republika di Stasiun Senen, Jakarta Pusat pada Ahad (30/4/2023).

Ia mengimbau nantinya para capres dan calon legislatif (caleg) 2024 bisa mematuhi semua aturan yang memang sudah disepakati dan dibuat bersama. "Ya mematuhi semua aturan yang memang sudah kita sepakati dan dibuat bersama," kata dia.

Pada akhir pekan lalu, Ganjar Pranowo mengakui, meluangkan waktu hari libur untuk melakukan safari politik dan konsolidasi kader-kader partai di daerah. Ganjar menjelaskan dirinya sengaja memilih waktu libur karena pada hari kerja dia harus menunaikan tugasnya sebagai Gubernur Jawa Tengah.

"Karena saya masih jadi gubernur, tentu saya harus membedakan waktu, tugas pokok dan fungsi, maka di hari libur Insya Allah saya akan jalan (safari politik), tetapi selebihnya saya masih ditugaskan membereskan PR (pekerjaan rumah) saya di Jawa Tengah," kata Ganjar saat ditemui seusai menghadiri pertemuan antara pimpinan PDIP dan PPP di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Ahad.

Ganjar mengatakan, saat ini dia telah berkeliling ke beberapa daerah, di antaranya untuk menemui kader-kader PDIP. "Kami sudah jalan, kemarin kami jalan ke Makassar, saya mampir ke (kantor) DPD PDIP, kemarin ke Banten disambut juga dengan DPD (PDIP)," kata dia.

Ganjar menambahkan dalam waktu dekat dia juga akan menyambangi Jawa Timur untuk menghadiri rapat kerja daerah (rakerda) bersama DPD PDI Perjuangan Jawa Timur. "Kami konsentrasi konsolidasi partai, karena di (daerah-daerah) pasti ada pomas-pomas (posko masyarakat) yang minta disinggahi," kata Ganjar.

Ganjar Pranowo, yang saat ini masih aktif sebagai Gubernur Jawa Tengah, diumumkan secara resmi sebagai calon presiden dari PDIP pada 21 April 2023. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan itu secara langsung pada Rapat DPP Partai Ke-140 Diperluas Tiga Pilar dengan agenda konsolidasi internal dan silaturahmi Idul Fitri 1444 H di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mencatat bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo mencapai 20,8 persen dalam periode survei 25 hingga 28 April 2023 pada pemilih kritis seusai PDIP mengusung dirinya sebagai bakal capres di Pemilu 2024. Ganjar berhasil mengungguli Prabowo Subianto yang memiliki elektabilitas sekitar 15,8 persen dari 18,3 persen dan Anies Baswedan dari 10,7 persen menjadi 11,4 persen.

Hal ini menunjukkan elektabilitas Ganjar naik signifikan dari 13 persen pada 4 hingga 7 April 2023. "Baru setelah keputusan FIFA yang membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20, menjadi 20,8 persen pada 25-28 April 2023 baru setelah keputusan PDI-P mencalonkan Ganjar," ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (29/4/2023).

Menurut Deni, kenaikan elektabilitas Ganjar terjadi dari akumulasi penurunan pada Prabowo, pemilih yang belum menentukan pilihan sebelumnya, dan pada pemilih calon-calon lain. Ia juga menjelaskan pemilih kritis adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau telepon seluler sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik.

 

 

Tidak hanya itu, Deni melihat mereka umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan. Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya.

Adapun total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80 persen. Untuk itu, survei ini tidak mencerminkan populasi pemilih nasional persen.

Di sisi lain, ia menunjukkan bahwa elektabilitas bakal capres ini dalam 3 tahun terakhir cukup dinamis. Pada 2020, Prabowo terlihat paling kuat. Pada 2021 sampai akhir 2022, Ganjar menjadi paling kuat.

Prabowo mulai menguat di awal 2023 sejak Presiden Jokowi secara terbuka mendukung dirinya. Dukungan Jokowi tentunya menggeser posisi Anies dari nomor dua. Meski begitu, puncak dukungan pada Prabowo adalah pasca keputusan FIFA membatalkan pelaksanaan Piala Dunia U20 di Indonesia di mana Prabowo mendapat dukungan.

"Ganjar mulai pulih dan menguat signifikan pasca pengumuman dirinya sebagai calon presiden oleh PDIP. Ia mengalami pemulihan berarti dari 13 persen menjadi 20.8 persen atau naik 7,8 persen," kata Deni.

Elektabilitas Ganjar dan Prabowo masih seimbang ketika simulasi dilakukan untuk empat calon presiden yang sudah diputuskan oleh partai politik masing-masing. Sebab, Prabowo telah diputuskan menjadi capres oleh Gerindra dan PKB.

Anies Baswedan juga telah dicalonkan oleh Nasdem, Demokrat dan PKS. Ganjar telah dicalonkan oleh empat partai dan lebih dari cukup untuk menjadi calon dan Airlangga Hartarto juga telah ditetapkan oleh Golkar.

"Kalau calonnya Airlangga, Anies, Ganjar, dan Prabowo, dalam survei terakhir para pemilih kritis, Ganjar dipilih oleh 30,4 persen, Prabowo 29,5 persen, Anies 19,8 persen, dan Airlangga 2,9 persen sisanya belum menentukan pilihan. Ini mengindikasikan bahwa Ganjar dan Prabowo bersaing ketat di kalangan pemilih kritis sekarang ini," kata Deni.

Survei nasional pemilih kritis ini dilakukan pada pemilik telepon seluler sebagai indikator pemilih kritis. Sampel survei ini dipilih melalui metode random digit dialing (RDD).

RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 1.021 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, divalidasi, dan discreening.

Validasi dan skrining dilakukan untuk memastikan bahwa pemilik nomor telpon terpilih adalah warga negara Indonesia dan telah memiliki hak pilih (berumur 17 tahun plus atau sudah menikah). Margin of error survei diperkirakan +-3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.

 

Relawan Ganjar Mania - (Republika/berbagai sumber)

 

 
Berita Terpopuler