Zelenskyy Bertekad Bertempur Sampai Mati Andaikan Rusia Serang Markasnya

Zelenskyy bantah kemungkinan bunuh diri dengan pistol jika Rusia masuk markasnya.

. AP Photo/Efrem Lukatsky
Seorang prajurit memberi hormat kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy usai menerima medali di Trostianets, wilayah Sumy, Ukraina, Selasa (28/4/2023). Zelenskyy mengaku akan berjuang sampai mati andaikan pasukan Rusia menyerang markas pemerintahannya.
Rep: Lintar Satria Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, LVIV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan ia selalu membawa pistol dan akan berjuang hingga ajal menjemput bersama orang-orang terdekatnya ketika pasukan Rusia mendekati kantor pusat pemerintah di Kiev di awal pekan. Hal ini ia sampaikan dalam sebuah wawancara televisi.

"Saya tahu caranya menembak. Dapat anda bayangkan (berita utama) Presiden Ukraina ditawan oleh Rusia? Itu memalukan, saya yakin itu akan menjadi aib," katanya pada stasiun televisi 1+1, Sabtu (29/4/2023).

Pejabat pemerintah Ukraina mengatakan satu hari setelah invasi 24 Februari 2022, unit intelijen Rusia mencoba menembus Kiev. Tapi mereka dikalahkan dan gagal mencapai Jalan Bankova, di tengah kota, lokasi kantor kepresidenan Ukraina.

Baca Juga

Unit Rusia lainnya menyerang pinggir Kiev, tapi tidak berhasil menerobos masuk. Pemerintah Ukraina juga melaporkan beberapa upaya sabotase gagal di dalam kota.

"Saya pikir bila mereka masuk ke dalam, ke pemerintahan, kami tidak bisa berada di sini," kata Zelenskyy tanpa mengungkapkan unit Rusia yang dimaksud.

"Tidak ada yang diambil menjadi tahanan karena kami sangat serius menyiapkan pertahanan di Jalan Bankova, kami akan berada di sana sampai saat terakhir," ujarnya.

Presiden Ukraina tersebut mengatakan ia membawa pistol dan telah berlatih cara menggunakannya. Ia membantah kemungkinan akan menggunakannya untuk menembak dirinya sendiri bila tertangkap.

"Tidak, tidak, tidak (untuk menembak) diri saya sendiri, yang pasti untuk menembak balik," katanya.

 
Berita Terpopuler