Awal Mula Komik Asterix yang Film Adaptasi Terbarunya Segera Tayang di Indonesia

Buku cerita Asterix akan diadaptasi menjadi film live-action terbaru.

Dok Pathé Films
Foto adegan di film Asterix & Obelix: The Middle Kingdom.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buku cerita Asterix karya René Goscinny dan Albert Uderzo diadaptasi menjadi film live action terbaru. Sinema petualangan berbalut komedi berjudul Asterix & Obelix: The Middle Kingdom itu tayang di bioskop Indonesia mulai 27 April 2023.

Asterix & Obelix: The Middle Kingdom berkisah tentang Asterix (Guillaume Canet) dan Obelix (Gilles Lellouche) dari suku Galia. Mereka membantu permaisuri dan putri Cina dari kudeta. Meski tidak mengadaptasi salah satu judul buku secara khusus, cerita dalam film tetap memiliki latar sesuai buku.

Sama seperti di seri bukunya, film menceritakan para tokoh dari desa Galia di tengah pendudukan Romawi pada tahun 50 sebelum Masehi. Penduduk desa itu menjadi kuat berkat ramuan ajaib, yang dibuat oleh tetua desa yang bernama Getafix (diperankan Pierre Richard).

Asterix adalah salah satu komik Prancis-Belgia paling populer di dunia, yang sudah diterjemahkan ke dalam 111 bahasa dan dialek pada 2009. Sudah banyak film hasil alih wahana buku itu, yakni 10 film animasi dan enam film live action.

Terdapat pula sejumlah permainan yang dibuat berdasarkan karakter tersebut, juga sebuah taman hiburan bernama Parc Astérix tak jauh dari Paris, Prancis. Pada 20 April 2022, tercatat ada 385 juta eksemplar buku Asterix yang telah terjual di seluruh dunia.

Semula, kisah Asterix memulai debutnya sebagai komik strip di majalah Pilote pada 29 Oktober 1959. Pada 1961, buku pertama berisi cerita-ceritanya yang disatukan terbit secara resmi, berjudul Asterix the Gaul. Sejak itu, bukunya dirilis berkala setiap tahun.

Baca Juga

Buku pertama terjual 6.000 eksemplar pada tahun penerbitannya, sementara buku kedua terjual 20.000 eksemplar. Pada 1963, volume ketiga terjual 40 ribu eksemplar, yang terus meningkat dari tahun ke tahun, menunjukkan tingginya minat pembaca.

Ada proses regenerasi dalam penggarapan komik Asterix. Volume 1–24, 32, dan 34 digarap oleh Goscinny dan Uderzo. Sementara, Uderzo menyelesaikan komik sendiri untuk volume 25–31 serta 33. Untuk buku volume 35–39, penggarapan dilakukan oleh Jean-Yves Ferri dan Didier Conrad.

Bagi pembaca komik Asterix, menyimak film Asterix & Obelix: The Middle Kingdom membangkitkan kembali memori membaca bukunya. Sinema itu pun tidak hanya menceritakan Asterix dan Obelix, tapi juga para tokoh menarik lain.

Sinema ini juga tak menyodorkan konflik yang hitam-putih. Penguasa Romawi yang digambarkan sebagai penjajah Galia, Julius Caesar, beserta istrinya, Cleopatra, tetap digambarkan sebagai manusia yang punya perasaan dan pilihan-pilihan, bahkan dengan akhir cerita bahagia.

 
Berita Terpopuler