Supaya Akurat, Begini Cara Tes Covid-19 Mandiri di Rumah

Lakukan tes Covid-19 dengan benar agar hasilnya akurat.

Republika
Swab test Covid-19 mandiri di rumah.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang lebih memilih melakukan tes Covid-19 secara mandiri di rumah ketika khawatir telah terpapar SARS-CoV-2. Jika sebelumnya tes mandiri dilakukan dengan swab hidung, penelitian terbaru menunjukkan bahwa swab tenggorokan dan mulut juga bisa jadi alternatif terbaik.

Peneliti dari California Institute of Technology di AS, Natasha Shelby, mengatakan bahwa bagi kebanyakan orang, virus corona bisa dideteksi dalam sampel oral beberapa hari sebelum terdeteksi melalui swab hidung. Sampel oral berasal dari air liur mulut.

Baca Juga

Dalam penelitian yang ia lakukan, beberapa orang dinyatakan negatif dengan swab hidung selama delapan hari. Adapun yang lain dinyatakan positif dengan sampel air liur, swab tenggorokan, atau tes laboratorium PCR hidung yang jauh lebih sensitif dan akurat daripada alat yang biasanya dijual di apotek.

"Dalam beberapa kasus, virus terlihat pada tingkat yang sangat tinggi dan mungkin menular di tenggorokan, sementara swab hidung tetap negatif. Temuan ini jelas bertentangan dengan kepercayaan populer bahwa tes antigen harian lebih efektif daripada tes PCR yang ditunda tetapi memiliki sensitivitas tinggi," kata Shelby, seperti dilansir Huffington Post, Ahad (23/4/2023).

 

Bahaya swab test Covid-19 mandiri di rumah. - (Republika)



Lalu bagaimana cara melakukan swab mandiri dengan benar? Profesor Kimia di Caltech sekaligus peneliti studi, Rustem Ismagilov, mengingatkan untuk memakai alat tes yang berbeda jika ingin melakukan swab di beberapa area semisal tenggorokan dan hidung.

Jika menggunakan satu tangkai swab yang sama, hal ini bisa merusak performa tes yang secara khusus dirancang untuk hidung.

"Ketika saya harus melakukan tes, saya melakukan dua tes terpisah: satu pada swab tenggorokan dan satu lagi pada usap hidung," kata Ismagilov.

Di sisi lain, Dr Sheldon Campbell, seorang ahli pengujian laboratorium di Yale Medicine dan profesor patologi di Yale School of Medicine, merekomendasikan untuk tetap berpegang pada panduan yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) sampai lebih banyak data tersedia. Namun, ada cara lain untuk meningkatkan peluang dalam meraih hasil tes yang akurat.

Campbell meminta untuk tidak melakukan tes setelah kontak dengan penderita Covid-19 karena kemungkinan kecil virusnya terdeteksi. Viral load pada awal infeksi biasanya masih rendah.

Campbell merekomendasikan untuk melakukan tes mandiri setiap 48 jam pada hari kedua setelah kontak. Tes Covid-19 di rumah juga bisa dilakukan pada hari kelima dan seterusnya.

"Anda perlu melakukan tes ulang secara berkala karena peluang untuk mendapatkan hasil positif pada infeksi akan meningkat. Apalagi, jika Anda merasakan gejala Covid-19," kata Campbell.

Tips lainnya adalah dengan melakukan swab saat pertama kali bangun tidur. Tim peneliti Shelby menemukan bahwa melakukan tes di pagi hari lebih efektif daripada melakukannya di malam hari.

Campbell mengingatkan bahwa alat tes yang dibeli di toko tidak direkomendasikan bagi kelompok lansia, individu yang mengalami gangguan kekebalan, atau orang lain yang berisiko tinggi. Jika Anda berpotensi rentan terhadap penyakit serius dan mungkin memerlukan pengobatan seperti obat Paxlovid, dia merekomendasikan agar melakukan tes laboratorium PCR.

Di sisi lain, Ismagilov berharap FDA akan mempertimbangkan lebih dari sekadar swab hidung di masa depan. FDA harus melakukan penelitian baru untuk memvalidasi ulang tes untuk swab di area lain karena itu dinilai bermanfaat jika muncul varian baru.

 
Berita Terpopuler