Fakta-Fakta Seputar Kecelakaan Maut Tol Semarang-Solo

Setidaknya delapan orang dilaporkan meninggal dalam insiden kecelakaan itu.

ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Warga melihat kondisi truk yang mengalami kecelakaan di Jalan Tol Semarang-Solo KM 487, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (14/4/2023). Berdasarkan data sementara Polda Jawa Tengah, kecelakaan yang melibatkan delapan kendaraan tersebut mengakibatkan enam orang meninggal dunia.
Rep: co2 Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Tragedi kecelakaan beruntun di tol Semarang-Solo, tol Semarang-Solo KM 487+600, Boyolali, Jawa tengah menelan 8 korban jiwa. Sebanyak enam di antaranya dikabarkan berasal dari Nganjuk, Jawa Timur. 

Baca Juga

Kkecelakaan tersebut berlangsung sekitar pukul 04.00 WIB dini hari. Sampai saat ini, pihak kepolisian pun membeberkan bahwa ada tiga dugaan sementara yang menyebabkan kecelakaan beruntun tersebut.  Berikut fakta seputar kecelakaan beruntun di tol Boyolali.

Daerah Rawan

1. Kecelakaan di ruas tol Semarang-Solo KM 487+699, Boyolali terjadi lima kali pada tahun 2022 kemarin saat waktu menjelang mudik lebaran. Kecelakaan tersebut berlangsung di lokasi tak jauh di titik tersebut.

"Tahun lalu lima (kecelakaan), di lokasi yang berdekatan sesuai dengan data itu sejak ada tol ya sering terjadi laka lantas. Tahun kemarin 2022 pada saat periode yang sama, menjelang mudik," kata Kapolres Boyolali, Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi, Jumat (14/4/2023). 

Sementara itu, di kecelakaan kali ini ada delapan korban meninggal. Sebanyak 6 di antaranya meninggal di tempat dan 2 sisanya ketika menjalani perawatan di rumah sakit.  "Korban 8 orang meninggal dunia, ada dua orang yang ketika kita bawa meninggal di rumah sakit, dari enam orang awalnya jadi delapan," kata Petrus. 

2. Titik lelah

Petrus mengungkap bahwa titik tol tersebut menjadi titik lelah pengemudi. Sehingga memang laka lantas sering terjadi. 

"Di sini titik lelahnya para pengemudi, kemudian (sopir) sudah lelah kemudian kendaraan tidak siap mungkin kendaran sudah tua, tidak siap fisik kendaraan. Nah itu menyebabkan banyaknya faktor-faktor laka lantas," kata Petrus.

Di sisi lain, hingga kini pihak kepolisian masih menduga bahwa kecelakaan tersebut diakibatkan beberapa hal. Di antaranya faktor muatan, rem blong hingga pengemudi mengantuk. 

"Dugaan sementara pengemudi truk pengangkut besi diduga pertama mengantuk, dugaan kedua rem blong, ketiga adanya kelebihan muatan sehingga terjadi pengereman tidak maksimal," kata Kasatlantas Polres Boyolali, AKP M Herdi Pratama.

 

 

 

3. Rest Area Penuh

Dari keterangan salah satu sopir yang selamat usai kecelakaan, mengatakan alasan tidur di bahu jalan tol lantaran rest area 487 sudah penuh.  "Di rest area penuh ceritanya, sama satpam disuruh jalan, (kendaraan besar semua?) ya campur, (berapa kendaran?) Gatau, saya nggak menghitung, saya cuma jalan pelan-pelan, saya gak kuat bener, makanya tidur sini saja," kata Eka, (Jumat 14/4/2023). 

 "Saya istirahat di dalam mobil, saya di samping tidur, udah masuk di rest area tapi karena penuh saya ga berhenti, karena di sini liat ada yang berhenti ikut berhenti di sini. Tapi begitu liat situasinya sudah kacau," katanya.

Hal tersebut dibenarkan oleh pihak pengelola Rest area 487 Victor Immanuel bahwa rest area di sekitar pukul 04.00 WIB dini hari memang selalu padat. Apalagi mendekati lebaran memberlakukan larangan mobil dengan sumbu 3 atau lebih dilarang melintas per 17 April hingga 21 April 2023.

"Belum, karena memang secara operasional sumbu tiga masih boleh lewat. Tapi menjelang lebaran itu nanti kendaran besar sudah tidak boleh masuk selain sembako," katanya.

"Bisa dipastikan menjelang pagi subuh gitu, Soal trafik kendaraan sini cukup rame lebaran ga lebaran di sini cukup ramai. Tadi pagi di sini saya pastikan penuh, sepertinya lonjakan karena batas waktu untuk menggunakan sumbu tiga jadi mereka gencar, iya terus mengejar (target) terus jadi lonjakan kendaraan besar," katanya mengakhiri.

Pantauan Republika, hingga pukul 17.04 WIB proses evakuasi kendaraan yang mengalami kecelakaan beruntun terus dilakukan oleh pihak kepolisian dan stakeholder terkait. Namun, lantaran proses evakuasi tersebut laju lalu lintas tersendat dan nampak antrian mengular.  Akan tetapi akhirnya pihak kepolisian berhasil mengangkat truk pembawa besi yang menyebabkan Kecelaan beruntun tersebut. 

 

 

 
Berita Terpopuler