Covid-19 Picu Penurunan Harapan Hidup Sebanyak 4,6 Tahun di AS

Penurunan harapan hidup yang paling rendah ada pada kelompok masyarakat kulit putih.

EPA
Aktivis berunjuk rasa menuntut akses global terhadap vaksin dengan membawa poster foto korban meninggal Covid-19, di National Mall di Washington DC, Amerika Serikat, 5 Mei 2021. Komisioner NYC Health di AS menyebut penurunan tajam usia harapan hidup dari 2019 sebagian besar disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 tampak menyebabkan penurunan harapan hidup yang signifikan, dengan rerata penurunan sebanyak 4,6 tahun. Penurunan harapan hidup ini ditemukan di antara warga New York City, Amerika Serikat.

Berdasarkan data statistik tahunan yang dirilis oleh NYC Health, penurunan harapan hidup paling besar terjadi di kalangan masyarakat nonkulit putih. Pada kelompok kulit hitam misalnya, penurunan harapan hidup terjadi sekitar 5,5 tahun bila dibandingkan dengan harapan hidup pada 2019.

Penurunan harapan hidup paling besar tampak terjadi pada kelompok hispanik atau latino. Di kelompok ini, pandemi Covid-19 memicu penurunan harapan hidup sekitar enam tahun bila dibandingkan dengan harapan hidup pada 2019.

Sedangkan penurunan harapan hidup yang paling rendah terjadi pada kelompok masyarakat kulit putih. Pada kelompok ini, penurunan harapan hidup yang terjadi akibat pandemi Covid-19 adalah sekitar tiga tahun bila dibandingkan dengan harapan hidup pada 2019.

Secara umum, angka kematian di New York City juga mengalami peningkatan yang signifikan di masa pandemi Covid-19. Sebagai perbandingan, angka kematian di kota tersebut pada 2018 saat pandemi influenza terjadi adalah 228,9 kematian per 100 ribu populasi. Sedangkan pada 2020 saat pandemi Covid-19 terjadi, angka kematiannya adalah 241,3 kematian per 100 ribu populasi.

"Penurunan tajam usia harapan hidup dari 2019 ini sebagian besar disebabkan oleh pandemi Covid-19," jelas Komisioner NYC Health, Ashwin Vasan MD, seperti dilansir WebMD, Selasa (11/4/2023).

Baca Juga

Selama pandemi Covid-19 berlangsung sejak 2019 hingga 2020, kasus overdosis narkoba yang tak direncanakan juga melonjak sebesar 42,2 persen. Kematian terkait penyalahgunaan narkoba ini paling tinggi ditemukan pada warga berkulit hitam.

Selain kematian secara umum, pandemi Covid-19 pun tampak memengaruhi peningkatan kasus kematian dini atau kematian yang terjadi sebelum usia 65 tahun. Menurut data, kasus kematian dini pada 2020 mengalami peningkatan sebesar 48,8 persen bila dibandingkan dengan 2019.

Tren peningkatan ini dinilai cukup signifikan karena dalam kurun waktu delapan tahun sebelumnya, kasus kematian dini mengalami penurunan. Sejak 2011 hingga 2019, kasus kematian dini mengalami penurunan sekitar 8,6 persen.

"(Merupakan sebuah tantangan besar) untuk membawa kita semua ke arah yang baru, di mana semua warga lebih sehat, lebih panjang umur," ujar Vasan.

 
Berita Terpopuler