Mengendalikan Hipertensi di Usia 30-an Bantu Cegah Demensia Usia Lanjut

Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko yang sangat umum dari demensia.

www.freepik.com.
Hipertensi (ilustrasi). Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko yang sangat umum dan dapat diobati terkait dengan demensia.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tekanan darah tinggi (hipertensi) di usia 30-an telah dikaitkan dengan kesehatan otak yang lebih buruk di usia lanjut, seperti usia 70-an tahun. Hal itu ditemukan terutama pada pria, menurut sebuah studi baru.

Hipertensi memang telah dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia di kemudian hari. Tetapi sebuah studi UC Davis menemukan bahwa mengobati hipertensi di usia 30-an dapat membantu mencegah demensia di kemudian hari.

Studi membandingkan pemindaian otak magnetic resonance imaging (MRI) orang dewasa yang lebih tua yang memiliki tekanan darah tinggi antara usia 30 hingga 40 tahun dengan orang dewasa lebih tua dan tekanan darah normal. Para peneliti menemukan kelompok tekanan darah tinggi memiliki volume otak regional yang secara signifikan lebih rendah dan integritas materi putih yang lebih buruk.

Baca Juga

Kedua faktor tersebut terkait dengan demensia. Penelitian juga menunjukkan perubahan otak negatif di beberapa daerah, seperti penurunan volume materi abu-abu dan volume korteks frontal, lebih kuat pada pria. Selain itu, dicatat perbedaan terkait dengan manfaat perlindungan estrogen sebelum menopause.

"Pengobatan untuk demensia sangat terbatas, jadi mengidentifikasi risiko yang dapat dimodifikasi dan faktor pelindung selama hidup adalah kunci untuk mengurangi beban penyakit," kata penulis pertama Kristen M. George, asisten profesor di Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, seperti dikutip dari laman Express, Selasa (10/4/2023).

Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko yang sangat umum dan dapat diobati terkait dengan demensia. Studi ini menunjukkan status hipertensi pada masa dewasa awal penting untuk kesehatan otak puluhan tahun kemudian.

Demensia frontotemporal, penyakit yang mengusik Bruce Willis. - (Republika)



Para peneliti melihat data dari 427 peserta dari studi "Kaiser Healthy Aging and Diverse Life Experiences (KHANDLE)" dan "Study of Healthy Aging in African American (STAR)". Terdapat data kesehatan dari tahun 1964 hingga 1985 untuk kelompok beragam orang dewasa Asia, Hitam, Latin, dan kulit putih.

Dua pembacaan tekanan darah diperoleh dari saat peserta berusia antara 30 hingga 40 tahun. Hal ini memungkinkan untuk menentukan kemungkinan seseorang menderita hipertensi, beralih ke hipertensi, atau memiliki tekanan darah normal di masa dewasa muda.

Pemindaian MRI dilakukan antara 2017 dan 2022 yang memungkinkan untuk mencari biomarker neuroimaging akhir dari neurodegenerasi dan integritas materi putih. Para peneliti mencatat karena ukuran sampel peserta tidak dapat memeriksa perbedaan ras dan etnis, maka direkomendasikan menafsirkan hasil mengenai perbedaan jenis kelamin dengan hati-hati.

Peneliti juga mengatakan data MRI hanya tersedia dari satu titik waktu di usia lanjut. Ini hanya dapat menentukan sifat fisik seperti perbedaan volumetrik, bukan bukti spesifik degenerasi saraf dari waktu ke waktu.

"Studi ini benar-benar menunjukkan pentingnya faktor risiko kehidupan awal, dan untuk menua dengan baik, Anda perlu menjaga diri sendiri sepanjang hidup, kesehatan jantung adalah kesehatan otak," kata Rachel Whitmer, penulis senior studi tersebut.

Gejala hipertensi - (Republika)


Whitmer adalah seorang profesor di departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Neurologi. Dia juga sekaligus mengepalai Divisi Epidemiologi dan merupakan direktur asosiasi Pusat Penyakit Alzheimer UC Davis.

"Kami sangat senang dapat terus mengikuti para peserta ini dan mengungkap lebih banyak tentang apa yang dapat dilakukan seseorang di awal kehidupan untuk mempersiapkan diri menghadapi penuaan otak yang sehat di akhir kehidupan," ungkap Whitmer.

Penelitian ini dipublikasikan di JAMA Network Open. Perubahan gaya hidup sederhana seperti mengurangi asupan garam, aktif, dan menghindari alkohol, juga dapat membantu mengurangi tekanan darah tinggi.

 
Berita Terpopuler