Kisah Sukses Erigo, Brand Lokal yang Mendunia

Menjadi brand pakaian yang sedang naik daun karena berhasil menembus pasar Amerika, yuk kenali Erigo dan tips membuka bisnis fashion di artikel ini!

Cermati
Cermati
Rep: cermati.com Red: cermati.com

Pasti sudah tidak asing kan dengan brand lokal yang satu ini? Erigo merupakan clothing line asal Indonesia yang dimiliki oleh Muhammad Sadad. Erigo belum lama ini tengah meramaikan panggung New York Fashion Week (NYFW) di Amerika Serikat.

Tidak hanya di Indonesia, clothing line yang satu ini juga sukses dikenal di luar negeri. Kira-kira seperti apa perjalanan sukses brand Erigo ini? Ayo simak penjelasan berikut, ya!

Baca Juga: Pas dengan Momen Ramadan, Ini Modal Usaha Takjil dan Peluang Keuntungannya

 

Sejarah Singkat Erigo

Erigo Store di New York Fashion Week

Clothing line ini sudah ada sejak tahun 2010 silam, yang awalnya dikenal dengan nama Selected and Co. Namun, akhirnya berganti nama menjadi Erigo pada Bulan Juni tahun 2013 karena nama brand sebelumnya sudah dimiliki oleh pebisnis lain. Muhammad Sadad, sang pemilik mengaku kalau menjalankan bisnis fashion bukanlah hal yang mudah.

Konsep pakaian yang diusung awalnya bertema batik dan ikat-ikat. Namun, Sadad akhirnya mengubah konsep tersebut menjadi fashion dengan gaya casual. Beberapa produk casual yang dijual, seperti jaket erigo, sweater erigo, dan yang paling laris adalah kaos erigo. 

Perubahan ini tak lepas karena fashion mengalami perkembangan yang begitu pesat. Jika tidak mengikuti keinginan pasar, maka penjualan akan mengalami stagnansi yang membuat minimnya omset. Ditambah lagi adanya persaingan yang cukup kuat. 

Perjalanan Sukses Erigo

Kisah sukses Muhammad Sadad dalam mendirikan Erigo bisa dikatakan memiliki kemiripan dengan Mark Zuckerberg dan Bill Gates. Ia memutuskan untuk berhenti kuliah karena ingin membangun bisnis fashion yang sudah diimpikannya sejak SMA. Di sisi lain, keinginannya untuk berhenti kuliah kala itu disebabkan karena utangnya yang kian menumpuk.

Dalam mengembangkan bisnis, Sadad sudah mengalami pasang surut. Saat awal membuka bisnis, contohnya, keinginan hati untuk memperoleh keuntungan malah mendatangkan buntung. Padahal uang yang dikeluarkan tidaklah sedikit untuk mendongkrak pemasaran produk.

Saat mengikuti pameran fashion di Malaysia, kala itu Sadad mengeluarkan uang sebesar Rp25.000.000 untuk operasional, tapi omzet penjualan yang terkumpul hanya Rp5.000.000 saja. Selanjutnya mengikuti pameran di Surabaya dan Makassar yang kala itu menelan kerugian. Bisa dikatakan Sadad tidak bisa menikmati keuntungan apa-apa di awal.

Namun, ia tak menyerah begitu saja. Kegigihan dan keuletan yang dimilikinya membuahkan hasil manis. Pada tahun 2015 silam, Sadad bersama Erigo berhasil mendapatkan omzet sebesar Rp22.000.000.000. 

Sadad mengaku bahwa kesuksesannya membangun Erigo tidak lepas dari peran orang tua yang selalu mendukung. Tidak hanya dukungan moral, tapi juga modal dan material. Bahkan kedua orang tuanya pernah harus menjual ruko untuk memodali bisnis yang tengah dijalankan oleh Sadad.

Hingga saat ini, brand Erigo menjadi pilihan banyak anak muda yang ingin tampil stylish meskipun hanya berbalutkan produk casual. Tidak hanya kaos dan celana saja, kini produk Erigo sudah semakin bervariasi. Ada jaket, sweater, topi, dan tas yang laris manis di pasaran.

Erigo Tampil di New York Fashion Week 2022

Tahun 2021 brand Erigo berhasil memamerkan produknya di panggung New York Fashion Week (NYFW). Hal yang sama juga terulang pada tahun ini. Erigo mengawali pergelaran fashion dengan tajuk “The Show” di NYFW untuk koleksi Spring/Summer 2023 yang dilaksanakan pada Bulan September lalu.

CEO sekaligus Founder Erigo, Muhammad Sadad mengatakan bahwa pencapaian ini tak hanya untuk menaikkan nama brand Erigo saja, tapi juga industri fashion Indonesia. Pada pergelaran fashion ini, Erigo menampilkan 60 koleksi pakaian di atas panggung. Busana yang ditampilkan terinspirasi dari metamorfosis kepompong. Koleksinya menampilkan 3 bagian atau tahap, yang tak lain merupakan cerminan sebuah kehidupan.

Motif yang diusung pada koleksi kali ini adalah geometris, abstrak, bunga, dan kupu-kupu. Tak ketinggalan detail untuk setiap koleksinya. Ada teknik jahit tangan, painting, dan juga bordir yang menghabiskan waktu lumayan lama untuk membuatnya menjadi pakaian siap pakai.

Dari segi kualitas, tidak perlu diragukan karena koleksinya sendiri sudah diperkenalkan di kancah internasional. Koleksi baju erigo di panggung NYFW 2023 dapat dibeli di Erigo store di salah satu e-commerce berwarna hijau, yaitu Tokopedia. Bagi masyarakat yang menyukai fashion, diharapkan dapat membeli produk favoritnya lewat erigo store ini.

Baca Juga: Sistem ERP dalam Bisnis: Pengertian, Tujuan, dan Fungsinya

Tips Membuka Bisnis Fashion

Sama seperti bisnis pada umumnya, membuka bisnis fashion tidaklah mudah. Selain mempertimbangkan brand, kualitas, dan model, para pebisnis perlu memperhatikan jumlah pesaing. Sebab, yang berkecimpung di dunia fashion tidaklah sedikit mengingat bisnis ini sangat menjanjikan dan tidak akan ada matinya.

Tertarik membuka bisnis fashion? Ini dia beberapa tips yang perlu kamu ketahui. Diharapkan tips ini akan membantu mempermudah perjalanan bisnismu ke depannya, ya!

  1. Menyiapkan Modal

    Menyiapkan modal merupakan hal pertama yang perlu dilakukan sebelum pelaku bisnis memulai bisnis. Modal yang lebih besar membuka peluang agar bisnis lebih cepat berkembang. Terutama jika pengelolaan modal dilakukan dengan baik, sesuai dengan rencana keuangan perusahaan. 

    Modal dapat diperoleh dengan berbagai cara. Bisa dari modal sendiri maupun crowdfunding atau bantuan dana dari investor. Siapkan rencana keuangan dan proyek kinerja perusahaan ke depannya agar pihak ketiga tertarik memberikan modal.

  2. Tentukan Target Pasar atau Konsumen

    Kamu perlu memikirkan target pasar atau konsumen seperti apa yang akan membeli produkmu. Target pasar akan memudahkanmu dalam menciptakan produk, memilih brand, menentukan logo, dan mempromosikan barang. Sesuainya target pasar akan meningkatkan omzet penjualan.

    Jika target pasarnya anak muda, mulai dari produk, brand, logo, dan teknik promosi harus fresh layaknya jiwa muda. Jika tidak, takutnya terkesan tua dan kurang menarik. Akibatnya omzet penjualan menjadi berkurang.

  3. Memilih Nama Brand yang Tepat

    Untuk pemilihan nama brand, kamu bisa sesuaikan dengan target pasar. Gunakan nama brand yang gaul dan mudah diingat apabila target pasarnya anak muda. Gunakan nama brand yang kedengaran classy apabila target pasarnya kauk bourjuis, dan seterusnya.

    Kamu bisa mencari referensi nama brand sebanyak-banyaknya di internet. Pilah nama brand yang menarik, lalu kamu bisa kombinasikan nama dari beberapa brand untuk menciptakan nama brand baru. Hindari penggunaan nama brand yang biasa saja agar kesannya tidak pasaran.

  4. Pilih Desain yang Menarik

    Dalam berbisnis pakaian, kamu boleh menentukan apalah ingin memproduksi pakaian sendiri atau menjadi reseller. Jika ingin produksi sendiri, itu artinya kamu harus menentukan desain yang menarik agar produk diminati pembeli. Manfaatkan internet, portofolio, dan karya di sekelilingmu sebagai sumber ide desain.

    Mendesain sendiri sedikit lebih rumit daripada menjadi reseller. Kamu akan berhadapan dengan perhitungan yang rumit. Makanya kamu perlu belajar banyak sebelum memulai bisnis untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

  5. Mencari Supplier untuk Bahan Baku

    Bahan yang digunakan untuk memproduksi pakaian menentukan kualitas pakaian itu sendiri. Sebaiknya pilih bahan terbaik jika kamu ingin memproduksi pakaian sendiri agar kualitasnya terjamin. Cari supplier bahan baku yang menyediakan kain sesuai keinginan.

    Jalin relasi yang baik dengan supplier agar kamu diprioritaskan sewaktu membeli bahan baku. Tidak hanya satu, carilah setidaknya dua atau tiga supplier untuk memasok bahan baku. Jika supplier yang satu tidak punya bahan yang dicari, kamu bisa mencarinya ke supplier lainnya.

  6. Harga yang Bersaing

    Selanjutnya adalah menentukan harga produk. Harga beli per produk dan per lusin tentu berbeda, jadi kamu harus hitung sejak awal agar tidak salah harga saat menjualnya kepada pembeli. Jika kamu ingin memberikan diskon untuk jumlah pembelian tertentu, silakan saja guna mendongkrak penjualan.

    Harga menjadi poin yang sangat krusial saat berbisnis. Usahakan agar harga per produk sesuai dengan kualitas yang ditawarkan agar pembeli tidak merasa dirugikan karena kemahalan. Ingat kalau penjual bukan hanya kamu, jadi tetapkan harga yang bersaing.

  7. Buat Promosi 

    Tips membuka bisnis fashion terakhir adalah membuat promosi. Promosi menjadi daya tarik yang dapat meningkatkan daya beli konsumen. Jenis promosinya dapat berupa potongan harga, pemberian voucher belanja, atau cashback.

    Terkait promosi, kamu bisa memanfaatkan sosial media untuk mempromosikan brand pakaian milikmu agar lebih dikenal masyarakat luas. Sebut saja Instagram, Facebook, atau blog pribadi. Sebaiknya alokasikan budget khusus untuk promosi agar tidak mengganggu budget aktivitas bisnis lainnya.

Kegagalan yang Membuahkan Keberhasilan

Seperti Muhammad Sadad yang gagal berulang kali, namun tak pernah berhenti untuk mencoba dan memperbaiki kualitas dari brand pakaian yang dimilikinya. Kamu pun harus demikian, karena kegagalan yang perlahan-lahan akan menuntunmu pada sebuah kesuksesan. Asal kamu terus berjuang, introspeksi, dan memiliki pengharapan bahwa bisnis pakaianmu menuai sukses di kemudian hari.

Baca Juga: Raup Keuntungan Menjanjikan, Simak 4 Ide Bisnis 'Home Decor' Ini

 

 
Berita Terpopuler