Tanggapi Protes Malaysia, Cina Berdalih Lindungi Hak Negaranya di Laut Cina Selatan

Petronas eksplorasi minyak di Laut Cina Selatan yang diklaim wilayah Malaysia.

Wikipedia
Peta klaim Laut Cina Selatan. Beijing mengklaim hampir semua wilayah perairan Laut Cina Selatan adalah wilayah kedaulatannya.
Rep: Kamran Dikarma Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina menanggapi protes Malaysia terkait sengketa Laut Cina Selatan. Pihak Cina berdalih kapal penjaga pantainya yang merapat ke area yang diklaim Malaysia beroperasi untuk melindungi hak dan kepentingan negaranya.

"Cina sangat berkomitmen melindungi hak dan kepentingan yang sah di Laut Cina Selatan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina (MFA) Mao Ning di Beijing, Selasa (4/4/2023).

Dikutip Reuters pada Selasa, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menilai Beijing mengkhawatirkan aktivitas proyek eksplorasi yang dilakukan perusahaan energi milik pemerintah Malaysia, Petronas, di Laut Cina Selatan. Padahal, aktivitas tersebut masih berada dalam wilayah Malaysia.

Persoalannya, Beijing mengklaim hampir semua wilayah perairan Laut Cina Selatan adalah wilayah kedaulatannya. Pernyataan Anwar itu disampaikan tak lama setelah bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping di Beijing awal pekan ini.

"Malaysia membuka pintu negosiasi jika Cina merasa memiliki hak," kata Anwar.

Kementerian Luar Negeri Malaysia juga akan mengeluarkan nota protes jika ditemukan fakta "pertemuan" antara kapal Malaysia dan Cina di sekitar area eksplorasi Petronas. Menanggapi protes itu, Mao menjawab, "Kami siap bekerja sama dengan pihak Malaysia untuk menangani sengketa maritim secara tepat melalui dialog dan konsultasi."

Petronas mengoperasikan ladang minyak dan gas di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Malaysia sepanjang 200 mil. Dalam beberapa tahun terakhir, kapal-kapal Petronas telah beberapa kali berhadapan atau berpapasan dengan kapal-kapal Cina.

Pekan lalu, lembaga kajian yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Asia Maritime Transparency Initiative (AMTI), mengungkapkan, dalam sebulan terakhir, sebuah kapal penjaga pantai Cina beroperasi di dekat pengembangan gas Kasawari Petronas di lepas pantai negara bagian Sarawak, Malaysia.

Kapal penjaga pantai Cina itu mendekat hingga berjarak 1,5 mil dari proyek tersebut. Menurut AMTI, sebuah kapal angkatan laut Malaysia disiagakan di daerah tersebut.

Terkait Laut Cina Selatan, Cina diketahui mengeklaim sekitar 80 persen dari wilayah perairan strategis itu sebagai bagian dari teritorialnya. Klaim Beijing ditentang oleh sejumlah negara Asia Tenggara, antara lain Filipina, Vietnam, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Indonesia.

 

 
Berita Terpopuler