Kasus Positif Polio di Purwakarta Disebut Bertambah

Atalia menyebut ada tujuh kasus positif polio dari hasil surveilans 30 anak.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
(ILUSTRASI) Imunisasi polio.
Rep: Arie Lukihardianti Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya menyebut ada penambahan kasus positif polio di Kabupaten Purwakarta. Awalnya pada Maret 2023 dilaporkan satu anak di Kabupaten Purwakarta yang positif polio.

Atalia menjelaskan, setelah terdeteksi satu kasus polio di Purwakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar melakukan surveilans. “Awalnya ditemukan KLB (Kejadian Luar Biasa) satu anak cacat polio. Kemudian dilakukan surveilans dan ternyata ditemukan dari 30 anak itu tujuh anak di antaranya positif polio,” kata Atalia, Senin (3/4/2023).

Setelah ditemukannya kasus polio di Purwakarta, seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jabar diminta melaksanakan Sub-Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio. Imunisasi menyasar anak atau balita usia 0-59 bulan. Secara keseluruhan di Provinsi Jabar imunisasi polio ini menyasar sekitar 3,9 juta balita. 

Sub-PIN Polio dimulai secara serentak di seluruh kabupaten/kota wilayah Jabar. Imunisasi dilakukan dua putaran. Putaran pertama dimulai Senin (3/4/2023) sampai 15 April mendatang. Kemudian putaran kedua dijadwalkan 15-27 Mei 2023.

Imunisasi merupakan upaya pencegahan penyebaran polio. Karena itu, Atalia meminta orang tua membawa anaknya untuk menjalani imunisasi polio. Imunisasi dilakukan dengan cara tetes.

“Metode oral tetes ini manis, sehingga anak tidak takut, nyaman, rasanya pun enak. Mudah-mudahan bisa diikuti oleh semua anak karena polio hanya bisa kita hindari dengan imunisasi,” kata Atalia.

 

 
Berita Terpopuler