Apa Itu Gelombang Gravitasi?

Riak-riak kecil dalam jalinan ruang dan waktu ini begitu redup sehingga bahkan Einstein percaya bahwa riak itu tidak akan pernah terdeteksi.

network /Ilham Tirta
.
Rep: Ilham Tirta Red: Partner

Gelombang gravitasi dapat dideteksi di Bumi. Gambar: MARK GARLICK/PERPUSTAKAAN FOTO ILMU via Getty Images

ANTARIKSA -- Gelombang gravitasi adalah riak kecil dalam jalinan ruangwaktu yang merambat keluar dari beberapa peristiwa paling keras dan kuat di kosmos. Merambat melalui luasnya alam semesta untuk mencapai kita di Bumi, gelombang ini akan kehilangan energinya secara bertahap, menjadi semakin redup dan tak terlihat.

Pengukuran gelombang gravitasi, juga disebut radiasi gravitasi di fasilitas seperti Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO) yang dioperasikan oleh California Institute of Technology (Caltech) dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) sangat signifikan. Pengukuran itu tidak hanya membantu mengonfirmasi teori paling akurat tentang gravitasi sebagai salah satu gaya dasar alam semesta, tetapi juga menawarkan cara baru bagi para astronom melihat kosmos.

Yang lebih menarik lagi, pengamatan dalam gelombang gravitasi dapat digabungkan dengan pengamatan dalam spektrum elektromagnetik untuk menciptakan bentuk astronomi baru yang kuat. Inilah yang menurut NASA yang disebut astronomi multi-utusan.

Siapa yang Menemukan Gelombang Gravitasi?

Gelombang gravitasi pertama kali diprediksi dalam teori gravitasi Albert Einstein tahun 1915, yang dikenal sebagai relativitas umum. Salah satu kesimpulan utama dari teori ini adalah gravitasi muncul sebagai akibat dari fakta bahwa benda-benda bermassa membelokkan jalinan ruang dan waktu.

Analoginya, mengambil lembaran karet yang diregangkan dan menempatkan bola dengan massa berbeda di atasnya untuk menciptakan lengkungan pada kainnya. Semakin besar massa bola, semakin ekstrim warp yang ditimbulkannya.

Benda-benda yang duduk di ruangwaktu serupa, tetapi dalam tiga dimensi ruang dan satu dimensi waktu, bukan dua dimensi lembaran karet yang diregangkan. Semakin besar massa suatu objek, semakin ekstrim pembengkokan ruang yang ditimbulkannya. Jadi, sebuah bintang membengkokkan ruangwaktu lebih besar daripada planet, dan lubang hitam membengkokkannya lebih besar dari bintang.

Namun, relativitas umum melangkah lebih jauh dari ini ketika menjelaskan efek massa pada ruangwaktu. LIGO menjelaskan bahwa matematika dari teori Einstein meramalkan, dua benda bermassa besar yang berakselerasi akan mengganggu ruangwaktu yang menyebabkannya bergelombang dan mengirimkan gelombang yang merambat keluar darinya.

Riak-riak di ruangwaktu ini, menyebar ke segala arah dari sumbernya, bergerak dengan kecepatan cahaya, yang juga merupakan kecepatan gravitasi. Gelombang gravitasi dan kode yang dibawanya adalah informasi tentang peristiwa dan objek yang menciptakannya, dan semuanya dikirim melalui kosmos. Sumber: Space.com

 
Berita Terpopuler