Bos Persis Solo Pasrahkan Asa ke Erick Thohir Soal Potensi Sanksi FIFA

Kevin berharap sanksi yang akan diberikan FIFA ke Indonesia tidak memberatkan.

Republika/Binti Sholikah
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (tengah), didampingi sang adik, Kaesang Pangarep, pengusaha Kevin Nugroho, dan putra Menteri BUMN Erick Thohir, Aga Thohir, saat jumpa pers terkait pemegang saham baru PT Persis Solo Saestu (PSS), di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (20/3).
Rep: C02 Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Bos Persis Solo, Kevin Nugroho, buka suara usai Piala Dunia U-20 gagal digelar di Indonesia. Hal tersebut menyusulnya kemungkinan Liga 1 2022/2023 terkena dampak dari sanksi yang kemungkinan dijatuhkan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).

Kevin mengatakan bahwa dirinya sepenuhnya memasrahkan harapan tersebut kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir. "Di satu sisi bersiap-siap. tapi ya kita percaya pada pak Erick lah (Ketum PSSI) mudah mudahan bisa diatasi," kata Kevin, Kamis (30/3/2023)

Selain itu, Kevin juga berharap bahwa jika sanksi yang akan diberikan FIFA ke Indonesia tidak memberatkan. "Ya mudah-mudahan hukumannya gak parah-parah," ujarnya.  

Disinggung soal kondisi nasib Liga 1 ke depannya karena dibayang-bayangi sanksi FIFA, Kevin kembali memasrahkan harapannya ke Erick Thohir. "Tadi kan tanyanya dihantui ban gimana, ya mudah-mudahan Pak Erick bisa bantuinlah," katanya.

Di sisi lain, Kevin mengatakan, selama ini Persis mengalah tidak bisa bermain di Stadion Manahan Solo dan beralih ke Maguwoharjo Yogyakarta lantaran persiapan venue Piala Dunia U-20. Secara ekonomi, ia mengatakan, banyak kerugian dialami klub.

"Secara ekonomi ada cost tambahan lagi, (ditambah) tidak ada penonton pasti rugi, bedalah main di Manahan sama enggak," tegas Kevin.

Disinggung soal besaran kerugian yang ditanggung klub selama pindah homebase, Kevin tidak mengungkapkan angka detailnya. Namun, ia menyebut angkanya menyentuh puluhan miliar. "Kalau ngomongin kerugian banyak, puluhan M," katanya.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler