Total Penawaran Rp 29,34 T, Kemenkeu: Minat Lelang SUN Masih Baik

Dari penawaran masuk Rp 29,34 triliun, Kemenkeu memenangkan permintaan Rp 20 triliun.

Facebook Kementerian Keuangan RI
Logo Kementerian Keuangan. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menilai minat investor pada lelang surat utang negara tergolong baik di tengah berita negatif soal sektor perbankan di Amerika Serikat.
Rep: Novita Intan Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menilai minat investor pada lelang surat utang negara tergolong baik di tengah berita negatif soal sektor perbankan di Amerika Serikat. Hal ini tercermin dari penawaran masuk sebesar Rp 29,34 triliun atau 1,5 kali dari target indikatif yang telah diumumkan sebelumnya.

Baca Juga

Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan, lelang dilakukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara 2023.

Dari penawaran masuk sebesar Rp 29,34 triliun, Kemenkeu memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp 20 triliun. "Kami mempertimbangkan imbal hasil surat berharga negara yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan 2023, dan kondisi kas negara terkini," ujar Deni dalam keterangan resmi, Rabu (29/3/2023).

Meski begitu, penawaran masuk tersebut tercatat lebih rendah dibandingkan penawaran masuk lelang sebelumnya lantaran didorong kenaikan suku bunga Bank Sentral AS, The Fed sesuai ekspektasi sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen sampai dengan lima persen pada pertemuan 22 Maret 2023. Begitupun sikap optimis pelaku pasar bahwa The Fed tidak akan terlalu agresif menaikkan suku bunga pada tahun ini.

"Selain itu, investor domestik diperkirakan menahan investasinya untuk memenuhi kebutuhan likuiditas selama Ramadan hingga Lebaran nanti," ucapnya.

Deni menjelaskan, permintaan investor dalam lelang masih dominan pada seri surat utang negara tenor lima dan 10 tahun sebesar Rp 22,07 triliun atau 75,22 persen dari total penawaran masuk dan sebesar Rp 14,35 triliun atau 72 persen dari total penawaran yang dimenangkan.

Penawaran masuk dan penawaran yang dimenangkan terbesar ada pada tenor 10 tahun senilai Rp 12,68 triliun atau 43,22 persen dari total penawaran masuk dan sebesar Rp 7,35 triliun atau 37 persen dari total penawaran yang dimenangkan.

Sementara minat investor asing pada lelang surat utang negara cukup solid dengan penawaran masuk sebesar Rp 6,05 triliun. Adapun jumlah penawaran masuk dari investor asing tersebut mayoritas pada seri surat utang negara tenor lima dan 10 tahun sebesar Rp 5,57 triliun atau 92,03 persen dari total penawaran masuk investor asing dan dimenangkan sebesar Rp 3,77 triliun atau 18,83 persen dari total penawaran yang dimenangkan.

Kemudian imbal hasil rata-rata tertimbang pada lelang surat utang negara bergerak sebesar dua sampai dengan enam basis poin atau naik tipis jika dibandingkan dengan level imbal hasil rata-rata tertimbang lelang sebelumnya. Kenaikan sebesar enam basis poin terjadi pada seri surat utang negara tenor 10 tahun.

"Sesuai dengan kalender penerbitan surat berharga negara 2023, lelang penerbitan surat utang negara selanjutnya akan dilaksanakan pada 11 April 2023," ucap Deni.

 

 

 
Berita Terpopuler