Jumat Pertama Ramadhan di Al Aqsa Dihadiri Ratusan Ribu Jamaah, Israel Ketar-ketir? 

Israel lakukan pengawasan ganda sikapi membludaknya jamaah Masjid Al Aqsa

AP Photo/Mahmoud Illean
Warga Palestina melaksanakan sholat Jumat pertama Ramadan di luar Masjid Dome of Rock di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Jumat (24/3/2023).
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Suasana di jalan menuju Masjid Al Aqsa pada Jumat pertama Ramadhan sangat kontras dengan hari-hari sebelumnya. Pasukan Israel terlihat memblokir jalan menuju tempat suci ini, yang mana lebih dari 100 ribu jamaah Muslim datang untuk berdoa. 

Baca Juga

Drone dan helikopter berputar-putar di langit, di atas Dome of the Rock. Di jalan-jalan sempit dan pasar Kota Tua menuju Al Aqsa, pasukan Israel yang dilengkapi dengan tabung gas air mata beberapa kali menghentikan para pemuda yang ingin masuk. 

Wanita dari segala usia dan pria di atas usia 55 tahun diizinkan memasuki Al Aqsa. Namun, semua pria muda dengan tujuan yang sama dihentikan di gerbang dan digeledah. 

Di pos pemeriksaan Qalandia, pasukan Israel menghentikan ratusan orang yang ingin memasuki situs suci. Hal ini bahkan menyebabkan kemacetan lalu lintas. 

Di sekitar gerbang Al Aqsa, beberapa pasukan Israel terlihat menyamar. Mereka juga merekam jamaah dan menggunakan teropong untuk pengawasan. 

Seorang warga Palestina dari Abu Dis, Farah Erakat, mengatakan pasukan Israel mempersulit orang untuk mencapai lokasi tersebut. Penghalang jalan terlihat dimana-mana, yang membuat umat Muslim tidak merasakan kebebasan. 

"Ada penghalang jalan di mana-mana dan orang tidak merasakan kebebasan di sini. Kelonggaran bagi perempuan untuk masuk hanya untuk sholat Jumat. Biasanya, sangat sulit bagi semua orang dari Tepi Barat untuk datang,” kata dia dikutip di Middle East Eye, Ahad (26/3/2023). 

Dia menyebut sang kakak termasuk yang dihentikan dan diinterogasi oleh pasukan ini. Setiap kali seseorang dihentikan, maka tindakan itu akan merusak hari mereka.  Bus yang membawa umat Muslim juga dihentikan untuk mencapai titik-titik tertentu. 

Ramadhan adalah bulan paling suci dalam kalender Islam. Tanpa gentar, warga Palestina mengalir melalui berbagai pintu masuk Al Aqsa dan berbaris untuk berdoa. 

"Polisi telah mengepung toko kami dan menghentikan semua orang yang lewat. Biasanya anak-anak muda yang mampir ke sini,” ucap pemilik toko di jalan al-Wad, Kota Tua dekat Al Aqsa, Nadia. 

Dalam kesempatan Ramadhan kali ini, jalan-jalan di sekitar Al Aqsa dihiasi dengan lentera dan lampu tali. Hiasan ini dibuat untuk menyambut bulan suci yang diperingati oleh umat Islam seluruh dunia. 

Seorang warga asal Nablus dan bekerja di sebuah toko dekat Al Aqsa, Khadija, mengatakan tidak ada pengalaman di dunia seperti Ramadhan di Al Aqsa. Momen seperti ini adalah hal yang spesial. 

Baca juga: Perang Mahadahsyat akan Terjadi Jelang Turunnya Nabi Isa Pertanda Kiamat Besar?

Di jalan-jalan Kota Tua, antrean terbentuk di luar toko yang menjual segala sesuatu, mulai dari acar hingga roti segar dan manisan yang direndam sirup. Lentera Ramadhan juga berjejer di jalanan, menambah warna pasar. 

Erakat menyebut Al Aqsa adalah tempat yang unik di bulan Ramadhan. Hal ini disebabkan kreativitas anak muda setempat. 

"Sebelum awal Ramadhan, wanita dari seluruh Palestina datang untuk membersihkan halaman, yang menunjukkan betapa pentingnya bulan ini bagi kami," ucap dia. 

Sebelum awal bulan suci, pohon-pohon di sekitar taman diberi cat putih dan lantainya dibersihkan. Adapun selama shalat Jumat, pasukan pramuka Palestina dikerahkan untuk membantu orang-orang dan mengatur kerumunan.

Setelah jamaah berbuka puasa, ratusan orang berbondong-bondong ke Gerbang Damaskus yang telah didekorasi untuk bulan suci. Situs tersebut telah menjadi titik fokus utama bagi warga Palestina untuk berkumpul dan bersosialisasi setelah sholat Isya. 

Gerobak makanan jalanan yang menjual segala sesuatu mulai dari kacang fava hingga jagung rebus terlihat berjejer di jalan, sementara orang berlarian mencari tempat. Teh mengalir dan musik menggelegar dari segala arah, dengan orang-orang bernyanyi dengan gembira. 

Pada Kamis (23/3/2023), perayaan Ramadhan ini dihentikan setelah pasukan Israel menyerbu kerumunan orang, pada pukul 12.30 waktu setempat. 

Seorang wanita, yang tidak mau disebutkan namanya, menyebut pembubaran dilakukan dengan alasan penggunaan ruang umum oleh Palestina.

Erakay menyebut pasukan Israel menyerang orang-orang di Gerbang Damaskus tanpa alasan. 

Padahal, mereka hanya bernyanyi dan menikmati waktu. Namun bagi Israel kehadiran mereka sudah mengganggu. 

Baca juga: Muhammadiyah Resmi Beli Gereja di Spanyol yang Juga Bekas Masjid Era Abbasiyah

Video yang dibagikan secara daring menunjukkan orang-orang dipukuli dan gerobak ditendang dan dibongkar. Di saat bersamaan, orang-orang berlarian untuk mencari kerabat yang mereka cintai. 

Sepanjang malam, pasukan Israel ditempatkan di sekitar tangga menuju Gerbang Damaskus, dengan beberapa di antaranya menyamar. Pasukan lain dikerahkan di menara pengawas. 

Menyusul penyerbuan ini, setiap keluarga berebut untuk mencari keselamatan dan bersatu kembali dengan teman dan keluarga mereka.  

 

Sumber: middleasteye.net  

 
Berita Terpopuler