Isi Lemari P3K Harus Disortir Berkala, Apa Dampaknya Kalau Terminum Obat Kedaluwarsa?

Singkirkan obat yang sudah kedaluwarsa dari lemari P3K.

www.pixabay.com
Obat-obatan yang sudah kedaluwarsa (ilustrasi). Setelah mencapai tanggal kedaluwarsa, beberapa obat menjadi lebih rentan terhadap kontaminasi bakteri dan kehilangan manfaatnya serta bisa sangat berbahaya jika obat itu dikonsumsi.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapan terakhir kali Anda menyortir isi lemari obat? Coba cek, jangan-jangan banyak obat yang sudah kedaluwarsa.

Editor farmasi GoodRx yang berbasis di Jefferson, Massachusetts, Amerika Serikat, Dr Christina Aungst, mengingatkan untuk melakukan pengecekan berkala terhadap isi lemari perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Bagi warga Amerika Serikat, ia merekomendasikan untuk membersihkan lemari obat pada musim semi, yakni bulan antara Maret-Juni.

"Obat memiliki tanggal kedaluwarsa, seperti halnya makanan. Itulah mengapa sebaiknya meninjau lemari obat kita secara teratur untuk memastikan obat yang kita miliki siap digunakan saat dibutuhkan," ucap Dr Aungst, dilansir Foxnews, Selasa (21/3/2023).

Baca Juga

Dr Aungst merekomendasikan penjadwalan waktu tertentu untuk mengecek obat setiap tahun, misalnya selama musim semi. Setiap obat yang tidak lagi diperlukan atau telah melewati tanggal kedaluwarsa harus disisihkan untuk dibuang.

Tanggal kedaluwarsa membantu konsumen memahami berapa lama suatu obat dijamin bekerja dengan baik dan aman. Setelah mencapai tanggal kedaluwarsa, beberapa obat menjadi lebih rentan terhadap kontaminasi bakteri dan kehilangan manfaatnya serta bisa sangat berbahaya jika obat itu dikonsumsi.

Mengonsumsi insulin kedaluwarsa, misalnya, yang bisa membuatnya kurang efektif. Alhasil, itu akan berdampak negatif pada kadar gula darah.

Dr Aungst mengatakan cara terbaik untuk membuang obat kedaluwarsa atau yang tidak diinginkan adalah dengan membawanya ke lokasi pengembalian obat. Lokasi ini, biasanya ditemukan di apotek dan rumah sakit.

"Pastikan untuk menghapus informasi yang dapat diidentifikasi pada label obat sebelum mengantarkannya," papar Dr Aungst.

Beberapa obat, termasuk yang sangat dicari dan berpotensi disalahgunakan atau yang berpotensi mengancam jiwa anak-anak, hewan peliharaan, atau orang dewasa, dapat dibuang isinya untuk mencegah konsumsi yang tidak disengaja. Food and Drug Administration (FDA) mengatakan beberapa obat harus dibuang ke kloset untuk mencegah konsumsi yang tidak disengaja.

Namun, periksa dulu daftar obat yang dapat dibuang ke kloset sebelum melakukannya. FDA telah mengunggah daftar lengkap obat-obatan yang dapat disiram di laman resminya, terutama obat yang mengandung opioid.

Lalu, penting juga untuk mengambil tindakan pencegahan ekstra pada "benda tajam" medis yang sudah lama (jarum yang telah digunakan untuk suntikan) dan inhaler. Jarum dan inhaler bekas bisa berbahaya dan tidak boleh dibuang ke tempat sampah tanpa dibungkus dan tidak boleh dibuang ke kloset.

Cara menyimpan dan membuang obat sirup. - (Republika)

Untuk inhaler, Dr Aungst mengatakan fasilitas bank sampah dan daur ulang lokal dapat memberikan rekomendasi untuk pembuangan yang tepat. Beberapa lokasi apotek juga akan menerima inhaler bekas.

Setelah selesai membuang obat-obatan yang tidak diperlukan atau kedaluwarsa, pastikan untuk menyimpan obat-obatan yang tersisa di tempat yang sejuk dan kering. Obat harus disimpan di tempat yang tidak dapat diakses oleh anak-anak atau hewan peliharaan.

"Ini membantu mencegah kerusakan yang dapat mempersingkat masa simpan obat dan dapat mencegah konsumsi yang tidak disengaja," kata Dr Aungst.

 
Berita Terpopuler