Peringkat First Republic Bank Anjlok ke Kategori Sampah

First Republic mendapat bantuan penyelamatan 30 miliar dolar AS untuk likuiditas.

EPA-EFE/JUSTIN LANE
sign outside of a First Republic Bank branch in New York, New York, USA, 16 March 2023. S&P Global menurunkan peringkat kredit First Republic Bank ke dalam status sampah.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- S&P Global menurunkan peringkat kredit First Republic Bank ke dalam status sampah (junk). Penurunan peringkat ini dilakukan setelah First Republic mendapat dana bantuan penyelamatan senilai 30 miliar dolar AS atau sekitar Rp 461 triliun dari 11 bank besar mungkin tidak menyelesaikan masalah likuiditasnya.

Baca Juga

Dalam laporan yang dilansir dari Reuters pada Senin (20/3/2023), S&P memangkas peringkat kredit First Republic tiga tingkat menjadi B-plus dari BB-plus dan memperingatkan kemungkinan penurunan peringkat lainnya. Badan tersebut mengatakan First Republic kemungkinan menghadapi tekanan likuiditas yang tinggi dengan arus keluar yang substansial minggu lalu, yang mencerminkan kebutuhannya akan lebih banyak simpanan, peningkatan pinjaman dari Federal Reserve, dan penangguhan dividen saham biasa.

Penurunan peringkat oleh S&P adalah yang kedua dalam empat hari untuk First Republic, yang sebelumnya memegang peringkat kredit A-minus. Hal ini kian menambah kekhawatiran pasar terhadap First Republic yang tengah berjuang meyakinkan investor imbas dari runtuhnya Silicon Valley Bank.

Lembaga pemeringkat lain, Moody's Investors Service, juga menurunkan peringkat First Republic ke status sampah pada Jumat (17/3/2023).

Dalam sebuah pernyataan setelah penurunan peringkat S&P, First Republic mengatakan simpanan baru dan uang tunai mencerminkan kepercayaan pada First Republic dan kemampuannya untuk terus memberikan layanan luar biasa kepada klien dan masyarakat.

Saham First Republic sendiri anjlok 32,8 persen menjadi 23,03 dolar AS dan mencerminkan kekhawatiran bahwa lebih banyak masalah akan terjadi. Saham First Republic telah jatuh 80 persen sejak 8 Maret ketika SVB Financial Group, induk Silicon Valley Bank mengejutkan investor dengan mengungkapkan kerugian investasi yang besar dan kebutuhan akan modal baru.

 
Berita Terpopuler