Makan Kurma Saja Cukup, Berbuka Puasa tak Perlu dengan Minuman Manis

Pola makan dengan gizi seimbang perlu dipertahankan selama bulan puasa.

EPA-EFE/BILAWAL ARBAB
Seorang pedagang menjual kurma menjelang bulan suci Ramadhan di Peshawar, Pakistan, 30 Maret 2022. Banyak Muslim mengikuti ajaran Nabi Muhammad (SAW) dan berbuka puasa dengan memakan kurma.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Muslim di Indonesia sudah terbiasa dengan tradisi berbuka puasa dengan makanan dan minuman yang manis. Tak heran jika aneka hidangan manis tersedia di meja makan, mulai dari kurma, teh manis, kolak, es cendol, es campur, hingga sirup buah.

Padahal, menurut dokter ahli gizi Tan Shot Yen, Muslim di Indonesia beruntung berada di wilayah yang puasanya tidak harus sampai 18 jam. Lama waktu berpuasa hanya sekitar 14 jam dan itu bukanlah perkara sulit, menurut dr Tan.

"Puasa kita enggak lebay kayak di negara lain yang sampai 18 jam," ujarnya dalam "Talkshow: The Hidden Crisis of Obesity" di Jakarta, Sabtu (4/3/2023).

Dr Tan mengatakan Muslim masih bisa makan tiga kali dalam sehari selama berpuasa, yakni saat sahur, berbuka, dan sehabis tarawih. Konsep "Isi Piringku" tetap dapat menjadi panduan makan selama bulan Ramadhan.

Baca Juga

"Sahur buat saya adalah sarapan kepagian, jadi konsep isi piringku bisa diterapkan. Tinggal masalahnya adalah kita punya rencana atau siap jadi bencana," ungkap dr Tan.

Sebelum tidur, rencanakan terlebih dahulu menu sahurnya. Dengan begitu, kita bisa menyiapkan makanan dengan gizi seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Semua bahan tersebut bisa didapatkan dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah.

Sementara itu, buka puasa, menurut dr Tan, ibarat makan siang yang telat. "Jadi kalau makan siang sponsornya capcai kuah, maka buka puasa bisa sajikan makanan tersebut," sarannya.

Selain capcai, ada makanan lain yang bisa dihidangkan, misalnya soto., Namun, sebaiknya Anda mulai berbuka puasa dengan air dan kurma.

"Letakkan takjil seperti kurma jadi sarat," ujar dr Tan.

Menurut dr Tan, berbuka puasa tidak perlu dengan makanan manis lainnya seperti kolak, bubur candil, maupun minuman sirup. Ia mengingatkan bahwa makanan manis itu pilihan, kita bisa melewatkannya.

"Yang dibutuhkan bukan makanan manis. Membatalkan puasa cukup dengan air dan kurma. Kurma pun bukan saja manis (tetapi ada nutrisi lainnya)," jelas dr Tan.

Makanan lainnya seperti capcai atau soto, menurut dr Tan, bisa dikonsumsi setelah sholat maghrib. Ia mengatakan sebaiknya makan sewajarnya, jangan berlebihan.

"Makan dengan sadar," kata dr Tan.

Sepulang sholat tarawih, Anda bisa makan malam dengan menu utama. Mengingat santap malam menjelang tidur, sebaiknya makan separuh porsi saja.

 
Berita Terpopuler