Menikmati Kopi dan Pemandangan Alam di Pasir Bentang Ciamis

Wisata alam Pasir Bentang Ciamis berada di kaki Gunung Sawal.

Dok. Republika
Suasana di wisata alam Pasir Bentang, Desa Sukamanah, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (10/3/2023).
Rep: Bayu Adji P Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS — Bagi warga yang ingin menikmati suasana alam Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, destinasi wisata Pasir Bentang bisa menjadi pilihan. Wisata alam tersebut berada di wilayah Desa Sukamanah, Kecamatan Sindangkasih, di kaki Gunung Sawal.

Dengan kendaraan bermotor, waktu tempuh menuju Pasir Bentang dari pusat kota Ciamis sekitar 45 menit. Sementara Republika, yang mencoba mengunjungi destinasi itu pada Jumat (10/3/2023) menggunakan kendaraan bermotor dari pusat Kota Tasikmalaya, membutuhkan waktu sekitar 30 menit.

Jalan menuju Pasir Bentang relatif bagus. Namun, banyak tanjakan yang harus dilalui, sehingga kendaraan roda empat maupun roda dua harus dipersiapkan terlebih dahulu agar tak bermasalah.

Sesampainya di lokasi, Republika sempat kebingungan untuk memarkirkan kendaraan lantaran tak ada petugas yang berjaga. Lokasi parkir kendaraan ternyata tersedia di samping sebuah bangunan, dekat gapura Pasir Bentang.

Dari pintu masuk, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki melewati jalan bebatuan kecil yang menanjak. Tak sampai satu menit berjalan kaki, pengunjung sudah sampai di destinasi wisata Pasir Bentang.

Pasir Bentang dikelilingi pohon pinus. Di sana tersedia bangku-bangku dari kayu untuk pengunjung duduk menikmati suasana alam. Pengunjung juga bisa membawa tikar dan duduk di antara pohon-pohon pinus.

Di Pasir Bentang terdapat kedai Galatani Kopi. Kedai itu menawarkan sejumlah varian kopi. Selain itu, tersedia juga kudapan, seperti kentang, sosis, dan mi instan. Di lokasi wisata ini pun ada penjual cilok.

 

 

Soal fasilitas penunjang, di Pasir Bentang tersedia mushala dan toilet. 

Destinasi wisata alam dengan luas sekitar dua hektare ini dikelola Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) LMDH Sarimukti.

Salah satu pengurusnya, Dede Yuyu, mengatakan, Pasir Bentang mulai dikelola sebagai destinasi wisata sejak sekitar 2020, dengan dibangunnya kedai kopi. “Karena tempat ini cocok untuk refreshing, menyegarkan pikiran di akhir pekan sambil menikmati kopi,” ujar Dede.

 

Sajian kopi di wisata alam Pasir Bentang. - (Dok. Republika)

 

Menurut Dede, pengunjung yang datang ke Pasir Bentang umumnya masih berasal dari Kabupaten Ciamis dan Kota Tasikmalaya. Lokasi wisata alam ini biasanya ramai pengunjung pada akhir pekan. Bahkan, ada sejumlah pengunjung yang berkemah. Di Pasir Bentang, pada malam hari, pengunjung bisa melihat lampu-lampu di perkotaan.

Saat Republika mengunjungi Pasir Bentang, tak ada biaya tiket masuk yang diminta pengelola. Namun, pengunjung diminta ikut menjaga lokasi wisata alam itu, juga kebersihannya. Pengelola menyediakan sejumlah tempat sampah di lokasi.

Salah satu pengunjung, Annisa (31 tahun), mengaku senang berekreasi di Pasir Bentang. Apalagi lokasinya tak terlalu jauh dari rumahnya di Kota Tasikmalaya.

Jalan menuju lokasi wisata alam itu pun cenderung mudah, tinggal mengikuti arahan aplikasi navigasi. “Lokasinya mudah dijangkau, kopinya enak dan murah. Sebagaimana (wisata) alam, tempatnya enak buat mengistirahatkan pikiran,” ujar Annisa.

 
Berita Terpopuler