Safir Senduk Ungkap Hal Sepele yang Berperan dalam Membuat Anak Jadi Matre

Peran orang tua sangat besar dalam membentuk karakter anak.

Republika/Prayogi
Seorang anak perempuan tersenyum saat digandeng ayah dan ibunya. (ilustrasi). Agar anak tidak menjadi matre, konsumtif, dan penggeretan, orang tua harus mengajarkan gaya hidup sederhana sejak dini.
Rep: Meiliza Laveda Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah maraknya konten flexing, mengajarkan anak untuk menerapkan gaya hidup sederhana sejak dini sangat penting untuk mencegahnya tumbuh menjadi matre, konsumtif, dan penggeretan. Caranya dibesarkan akan bepengaruh pada karakter anak kelak saat dewasa.

Perencana keuangan Safir Senduk mengingatkan ada beberapa hal yang sering dianggap sepele bagi orang tua, namun sangat berperan dalam membentuk karakter anak dengan gaya hidup tinggi dan mewah. Dalam hal ini, peran orang tua sangat dibutuhkan.

"Memang harus dari orang tua sendiri. Kalau orang taunya suka datang ke tempat makan yang enak, yang bagus dan ber-AC, anak akan mengkutinya. Padahal, ada banyak ruko kecil dan tempat sederhana lain yang memiliki makanan yang jauh lebih enak," kata Safir kepada Republika.co.id, Jumat (3/3/2023).

Menurut Safir, mengajak anak pergi ke tempat sederhana bisa membentuk anak menerapkan gaya hidup sederhana. Dalam kasus tempat makan, anak akan terbiasa makan tidak melihat dari segi penampilan tempat makan, tetapi rasa dari makanan itu sendiri.

Baca Juga

Selain itu, Safir juga menganjurkan orang tua untuk tidak membiasakan anak pergi dengan mobil pribadi. Ini akan membuat anak tidak terbiasa naik transportasi publik.

"Saat kita mengajarkan anak kemana pun harus menggunakan mobil, mobil menjadi standar hidup seseorang, kalau orang belum punya mobil belum berhasil, maka anak otomatis akan terus menggunakan mobil," ujar dia.

Padahal, jika melihat negara lain, seperti Singapura, masyarakat jarang mempunyai mobil. Untuk berpergian, mereka menggunakan MRT.

Mengajari anak menggunakan kendaraan umum bukan berarti menjadi susah melainkan mengajarkan anak untuk hidup sederhana. Ini akan meningkatkan resiliensi anak.

"Kita mengajarkan anak hidup sederhana agar lain kali jika ada pandemi, hidup susah, dia bisa hidup dan bertahan," ucap dia.

 
Berita Terpopuler