Ucapan Nabi Isa Saat Kecil yang Termasuk Mukjizat Ini Patahkan Klaim Anak Tuhan  

Nabi Isa dibekali dengan mukjizat untuk memperkuat risalah kenabiannya

wikipedia
Ilustrasi Kisah Nabi Isa. Nabi Isa dibekali dengan mukjizat untuk memperkuat risalah kenabiannya
Rep: Andrian Saputra Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Nabi Isa alaihissalam putra Sayyidah Maryam adalah salah satu dari rasul-rasul ulul azmi. 

Baca Juga

Dalam kitab Bidayah wa an-Nihayah, Imam Ibnu Katsir mengatakan bahwa Nabi Isa lahir di Batul Lahm atau Betlehem dekat dengan Baitul Maqdis Palestina. 

Nabi Isa dikaruniai Allah SWT sejumlah mukjizat sebagaimana disebutkan dalam Alquran. Dan salah satu mukjizat yang dikaruniakan Allah SWT pada Nabi Isa adalah dapat berbicara dengan manusia sejak masih bayi.   

Orang-orang Yahudi mengolok-olok dan memfitnah sayyidah Maryam lantaran telah melahirkan seorang bayi padahal tidak menikah. 

Orang-orang Yahudi itu pun bertanya-tanya tentang siapa bayi itu. Tetapi Maryam tidak menjawab pertanyaan mereka. Terlebih Maryam sudah bernazar tidak berbicara dengan siapa pun. 

Atas petunjuk Allah SWT, sayidah Maryam menunjuk kepada putranya supaya berbicara menjelaskan. Tetapi orang-orang Yahudi itu masih bertanya-tanya bagaimana mereka bisa bicara dengan bayi.  

فَاَشَارَتْ اِلَيْهِۗ قَالُوْا كَيْفَ نُكَلِّمُ مَنْ كَانَ فِى الْمَهْدِ صَبِيًّا

“Maka dia (Maryam) menunjuk kepada (anak)nya. Mereka berkata, “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?” (QS Maryam ayat 29). 

Atas karunia Allah SWT, Nabi Isa yang masih bayi dan dalam gendongan ibunya itu berbicara dan menjelaskan kepada orang-orang Yahudi itu bahwa ia adalah hamba Allah SWT. 

Dan bahwa Allah SWT akan memberikan kepadanya kitab Injil. Dan Allah SWT akan menjadikannya seorang nabi.  

قَالَ اِنِّيْ عَبْدُ اللّٰهِ ۗاٰتٰنِيَ الْكِتٰبَ وَجَعَلَنِيْ نَبِيًّا ۙ

“Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi.”  (QS Maryam ayat 30). 

Imam Ibnu Katsir berkata bahwa ini adalah kalimat yang pertama diucapkan nabi Isa putra Sayyidah Maryam. Dan kata awal yang diucapkan nabi Isa adalah “Inni 'Abdullah atau aku adalah hamba Allah.”   

Ibnu Katsir menjelaskan bahwa dalam ayat tersebut Nabi Isa mengaku pada Tuhannya bahwa Allah SWT adalah Tuhannya. Maka dengan itu Nabi Isa menolak perkataan orang-orang zalim yang menyebut bahwa Nabi Isa adalah anak Tuhan. 

Baca juga: Ketika Sayyidina Hasan Ditolak Dimakamkan Dekat Sang Kakek Muhammad SAW

Sebaliknya ayat tersebut dengan jelas bahwa nabi Isa adalah hamba Allah SWT dan Rasul-Nya serta anak dari seorang hamba perempuan yakni Sayyidah Maryam. Maka Nabi Isa membebaskan ibunya itu dari setiap tudingan orang-orang yang jahil.    

Dalam tafsir tahlili, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) menjelaskan bahwa ucapan Nabi Isa tersebut mengandung penjelasan bahwa ibunya yakni Sayyidah Maryam adalah seorang wanita yang suci, karena seorang Nabi harus dari keturunan orang yang saleh dan suci. 

Selanjutnya Nabi Isa yang masih bayi itu mengatakan pada orang-orang Yahudi itu bahwa Allah SWT telah menjadikannya orang yang diberkahi di mana saja berada.   

Nabi Isa juga mengatakan bahwa Allah SWT telah memerintahkannya mendirikan sholat dan menunaikan zakat.  

وَّجَعَلَنِيْ مُبٰرَكًا اَيْنَ مَا كُنْتُۖ وَاَوْصٰنِيْ بِالصَّلٰوةِ وَالزَّكٰوةِ مَا دُمْتُ حَيًّا ۖ

“Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.” (QS Maryam ayat 31). 

Nabi Isa yang masih bayi menjelaskan lebih lanjut bahwa dia adalah anak yang diperintahkan Allah SWT untuk berbakti kepada ibunya.

Nabi Isa juga mengatakan bahwa Allah SWT tidak menjadikannya manusia sombong dan celaka.  

وَّبَرًّاۢ بِوَالِدَتِيْ وَلَمْ يَجْعَلْنِيْ جَبَّارًا شَقِيًّا

“Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.” (QS Maryam ayat 32). 

Tafsir tahlili Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMQ) menjelaskan bahwa ucapan ini menunjukkan pula kesucian Maryam, karena apabila tidak demikian maka Nabi Isa tidak akan diperintah untuk berbakti kepada ibunya.  

Selanjutnya Nabi Isa yang masih bayi berdoa kepada Allah  SWT atas kelahirannya.  

وَالسَّلٰمُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُّ وَيَوْمَ اَمُوْتُ وَيَوْمَ اُبْعَثُ حَيًّا

“Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.” (QS Maryam ayat 33). 

Dalam Tafsir tahlili Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) dijelaskan bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani mengingkari bahwa Isa pernah berbicara ketika masih bayi dan masih dalam gendongan. 

Baca juga: Sujud Syukur dan Kekalahan Pertama yang Tewaskan Puluhan Ribu Tentara Mongol di Ain Jalut

Mereka mengemukakan bahwa seandainya hal ini betul-betul terjadi tentu beritanya tersebar luas di kalangan masyarakat ramai, karena peristiwa itu merupakan hal yang sangat aneh dan sangat menarik perhatian. 

Mereka telah mengadakan penyelidikan ke mana-mana dan tidak menjumpai keterangan itu dalam kitab-kitabnya. 

 

Bagi kaum Muslimin peristiwa ini tetap menjadi suatu keyakinan karena tersebut di dalam Alquran yang pasti kebenarannya karena seandainya Isa, tidak berbicara waktu kecilnya dan membersihkan ibunya dari segala tuduhan yang kotor tentu orang Yahudi akan melaksanakan hukuman rajam kepada Maryam, besar kemungkinan bahwa yang menyaksikan ucapan bayi itu beberapa orang saja yang jumlahnya terbatas sehingga tidak sampai tersebar luas di kalangan mereka.  

 
Berita Terpopuler