Vaksinasi Covid-19 Massal di Kota Bandung Dibuka untuk 1.300 Warga

Wali Kota Bandung mengapresiasi vaksinasi massal untuk mendorong booster kedua.

Dea Alvi Soraya/Republika
Sejumlah warga mengantre untuk menjalani vaksinasi Covid-19 saat kegiatan vaksinasi massal di Yayasan Dana Sosial Priangan, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (13/2/2023).
Rep: Dea Alvi Soraya Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Masyarakat Tionghoa Peduli, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, menggelar kegiatan vaksinasi Covid-19 massal, Senin (13/2/2023). Kegiatan vaksinasi massal ini dilaksanakan di Yayasan Dana Sosial Priangan, Kota Bandung, Jawa Barat.

Koordinator Bakti Sosial Masyarakat Tionghoa Peduli, Djoni Toat, mengatakan, kegiatan vaksinasi Covid-19 massal kali ini merupakan yang kedua digelar Masyarakat Tionghoa Peduli untuk mendorong cakupan booster kedua (dosis keempat). Saat kegiatan pertama pada Desember lalu, vaksinasi massal ditujukan untuk warga lanjut usia (lansia).

Adapun vaksinasi massal kali ini dibuka untuk masyarakat umum berusia di atas 18 tahun. “Animo masyarakat sangat bagus dan memang kami batasi di 1.300 (orang). Nanti, kalau masih ada vaksin yang tersedia, maka kami akan akomodasi juga,” ujar Djoni, di sela-sela pelaksanaan vaksinasi massal di Yayasan Dana Sosial Priangan, Kota Bandung.

Djoni mengatakan, warga bisa memanfaatkan layanan vaksinasi ini secara gratis. Bukan hanya untuk vaksinasi booster kedua, kata dia, kegiatan ini juga melayani vaksinasi dosis satu, dua, ataupun dosis ketiga (booster pertama). Lewat kegiatan ini, kata dia, diharapkan cakupan vaksinasi Covid-19 di Kota Bandung semakin tinggi. “Mudah-mudahan minggu depan kami adakan kembali di lokasi berbeda,” kata Djoni.

Wali Kota Bandung Yana Mulyana meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 massal di Yayasan Dana Sosial Priangan. Ia berharap kegiatan vaksinasi massal ini dapat meningkatkan cakupan booster kedua. Dibandingkan vaksinasi dosis primer dan booster pertama, kata dia, cakupan booster kedua masih jauh dari sasaran.

 

 

Vaksinasi booster kedua awalnya diprioritaskan untuk sumber daya manusia (SDM) kesehatan. Dilaporkan cakupan booster kedua untuk SDM kesehatan ini sudah mencapai sekitar 77 persen dari sasaran awal 24.709 orang.

Kemudian warga lansia pun menjadi sasaran vaksinasi booster kedua, yang cakupannya di Kota Bandung dilaporkan sudah sekitar 10 persen dari sasaran awal 206.046 orang.

Sementara booster kedua untuk masyarakat umum berusia di atas 18 tahun baru dimulai 24 Januari 2023. Sejauh ini, cakupannya dilaporkan baru sekitar 0,41 persen dari total sasaran awal sekitar 1,3 juta orang.

Menurut Yana, saat ini minat masyarakat melakukan vaksinasi Covid-19 cenderung menurun. “Tapi, mudah-mudahan dengan diadakannya kegiatan vaksinasi massal seperti ini, begitu juga gerai vaksinasi di puskesmas dan rumah sakit, capaian vaksinasi Kota Bandung dapat menunjukkan kenaikan,” kata Yana.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinkes Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan, sejak akhir 2022 cakupan vaksinasi booster kedua masyarakat umum masih di bawah satu persen dari sasaran. Karenanya, menurut dia, kegiatan vaksinasi massal, seperti yang diadakan Masyarakat Tionghoa Peduli hari ini, merupakan upaya strategis untuk mendongkrak capaian booster kedua di Kota Bandung.

“(Cakupan booster kedua) Untuk masyarakat umum itu baru 0,41 persen (5.474 orang). Kalau diakumulasi dengan capaian nakes (SDM kesehatan) dan lansia, itu ada di angka 0,53 persen. Lalu hari ini ada 1.300 orang, jadi penambahannya cukup signifikan ya,” kata Anhar. 

 
Berita Terpopuler