Ilmuwan Merekonstruksi Wajah Wanita Kota Terlaknat Zaman Nabi Shaleh

Wanita yang hidup zaman Nabi Shaleh itu menjadi temuan para ilmuwan.

Twitter
Proses rekonstruksi wajah si wanita zaman Nabatea
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekelompok ilmuwan yang tergabung dalam tim arkeologi Kerajaan Arab Saudi berhasil merekonstruksi wajah wanita yang diperkirakan hidup pada zaman Nabi Shaleh. Wanita itu berhidung mancung, berwajah kurus, lonjong, berambut hitam, berkulit coklat.

Bola matanya besar, alisnya diperkirakan sedikit melengkung halus di dua bagian ujung mata yang berdekatan dengan jambang rambut. Bibir wanita itu terlihat tipis sedikit kemerahan. 

Gambaran itu merupakan rekonstruksi 3 dimensi wanita yang berasal dari Suku Nabatea. Diperkirakan wanita itu hidup 2000 tahun lalu di kota kuno Hijr (Hegra). Kota ini adalah yang dijelaskan Allah dalam Surah al-Hijr. Letaknya di daerah perbukitan yang didiami oleh kaum Tsamud pada zaman dahulu sekitar pinggir jalan antara Madinah dan Syam.

Surah al-Hijr berkaitan dengan nasib penduduknya yaitu kaum Tsamud pada ayat 80 sampai dengan 84. Mereka telah dimusnahkan Allah, karena mendustakan Nabi Shaleh dan berpaling dari ayat-ayat Allah. Dalam surah ini terdapat juga kisah kaum lain yang telah dibinasakan oleh Allah seperti kaum Luth dan kaum Syu'aib. Surah ini juga mengandung pesan bahwa orang-orang yang menentang ajaran Allah akan mengalami kehancuran.

Madain Shaleh, Kota Kuno peninggalan dua peradaban. - (http://nabataea.net)

Berikut ini adalah bunyi ayat tersebut

Baca Juga

وَءَاتَيْنَٰهُمْ ءَايَٰتِنَا فَكَانُوا۟ عَنْهَا مُعْرِضِينَ

81. Dan Kami telah mendatangkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami, tetapi mereka selalu berpaling daripadanya,

وَكَانُوا۟ يَنْحِتُونَ مِنَ ٱلْجِبَالِ بُيُوتًا ءَامِنِينَ

 

82. Dan mereka memahat rumah-rumah dari gunung-gunung batu (yang didiami) dengan aman.

فَأَخَذَتْهُمُ ٱلصَّيْحَةُ مُصْبِحِينَ

 

83. Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur di waktu pagi,

فَمَآ أَغْنَىٰ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ

 

84. maka tak dapat menolong mereka, apa yang telah mereka usahakan.

Para ahli tafsir dan nasab mengatakan, Kaum Tsamud adalah keturunan dari Tsamud bin Atsir bin Iram bin Saam bin Nuh. Mereka merupakan masyarakat bangsa Arab yang hidup sebelum Nabi Ibrahim. Masyarakat Tsamud merupakan pengukir dan pemahat bukit yang baik. Karya mereka hingga saat ini dapat ditemui di perbukitan Athlab dan di banyak bukit Arab bagian tengah.

Siapa nama si wanita itu?

Terdapat video gambaran rekonstruksi wajah si wanita di halaman kedua

Baca juga : Yusril: Hukum Islam Sumber Rujukan Konvensi PBB, Jangan Dibalik! 

 

Rombongan jamaah umrah VVIP Madinah Wisata Iman berziarah ke Madain Shaleh. - (Dok MIW)

Para peneliti arkeologi menamakan wanita itu Hinat. Tulang belulangnya ditemukan di sebuah kuburan kuno sekitar Al-Ula dan Madain Shaleh.

"Saya sungguh tertarik dengan penelitian tersebut. Dengan terlibat di dalam tim ini, saya termotivasi, seperti ingin mengetahui siapa leluhur dan nenek moyang saya," kata perwakilan Komisi Kerajaan untuk penanganan Kota Tua al-Ula, Ahmed Aliman, dalam keterangannya kepada Reuters pada Ahad (12/2/2023).

Anggota Peneliti proyek arkeologi Madain Shaleh Laila Nehme mengatakan, pada mulanya tim tak mengetahui bahwa itu adalah tulang belulang wanita. Namun setelah meneliti bagian tulang tertentu, barulah diketahui bahwa ini adalah kerangka tulang wanita. 

Nabatea adalah salah satu di antara suku-suku Badui pengembara yang hidup bekelana di Gurun Arab. Mereka membawa ternak peliharaannya ke tempat-tempat yang memiliki padang rumput dan sumber air. Mereka mudah beradaptasi terhadap lingkungan tempat tinggalnya seiring berlalunya musim-musim. Mereka berusaha untuk bertahan hidup sepanjang tahun-tahun buruk manakala curah hujan berkurang.

 

Kota terlaknat

Nabi Muhammad SAW pernah melewati Madain Shaleh dan al-Ula saat pergi untuk Pertempuran Tabuk. Dia secara khusus menunjukkan keduanya kepada para sahabat sebagai pelajaran. Dia memerintahkan mereka untuk minum air hanya dari satu sumur yang digunakan oleh unta Nabi Shaleh AS dan melarang mereka makan dan minum apapun dari daerah itu dan melewatinya dengan agak cepat.

Gempa besar yang terjadi ribuan tahun lalu juga telah menipiskan lapisan pelindung bawah tanah bumi. Saat ini, para ilmuwan telah menemukan lubang besar di lapisan ozon atmosfer tepat di atas area yang hancur ini.

Hal ini menempatkan wilayah tersebut pada risiko kerusakan akibat gempa bumi, kerusakan akibat sinar UV, berbagai penyakit kulit, kanker, dan badai alam.

Para peneliti setuju bahwa tidak aman bagi manusia untuk tinggal lama di sana. Hal ini sesuai dengan larangan yang disabdakan Nabi Muhammad SAW tentang tempat ini. Tempat yang merupakan tanda ibrat ini, tidak boleh digunakan sebagai tempat kesenangan dan hiburan.

 

 
Berita Terpopuler