Kisah Arsenal Tersungkur di Surabaya

Arsenal adalah klub besar Inggris pernah kalah oleh klub Indonesia. Kapan ya Arsenal bisa kalah lagi di Indonesia?

network /Rahmat Fajar
.
Rep: Rahmat Fajar Red: Partner

Dokumentasi Arsenal Vs NIAC Mitra (dok.pinterest)

NYANTRI--Performa Arsenal musim ini luar biasa. Setelah beberapa tahun terakhir terseok-seok di papan tengah, saat ini mereka menjadi kandidat kuat menjuarai Liga Inggris pertamanya selama 19 tahun. The Gunners bersaing ketat dengan Manchester City di posisi kedua.

Arsenal memang salah satu klub besar di Inggris. Mereka telah memenangkan 13 gelar Liga Inggris dan yang paling terkesan ketika mereka menjuarai Liga Inggris musim 2003/2004 di mana mereka tanpa menelan kekalahan. Bicara tentang performa Arsenal yang luar biasa musim ini di bawah asuhan Mikel Arteta jadi teringat kisah Arsenal yang takluk di Surabaya, Jawa Timur.

Ketika itu terjadi pada 1983. NIAC Mitra adalah klub tanah air yang mempecundangi klub asal London Utara itu dengan skor 2-0. Dalam buku Surabaya Punya Cerita Vol.1 menyebutkan bahwa kekalahan di lapangan hijau Arsenal melengkapi kekalahan Inggris di arena pertempuran ketika Inggris tak berhasil menguasai Surabaya pada 1945 bahkan harus kehilangan dua jenderalnya Guy Loder Symond dan A.W.S Mallaby.


Pertandingan antara NIAC Mitra melawan Arsenal berlangsung di Stadion Geloro 10 November, Tambaksari, Surabaya. Tepatnya pada 16 Juni 1983. Ketika itu NIAC Mitra merupakan juara Galatama. Namun memang pada waktu itu, reputasi Arsenal tak sehebat Liverpool, Nottingham Forest, Everton dan Aston Villa.

Fandi Ahmad dan Joko Malis yang mebobol gawang dari Arsenal. Kekalahan tersebut menutup akhir tur mereka di Indonesia tidak sempurna karena di dua laga sebelumnya melawan PSMS Medang menang 3-0 dan 5-0 atas PSSI Selection.

Namun riak-riak miring kekalahan Arsenal atas NIAC Mitra bermunculan yaitu kekalahan Arsenal sengaja dibuat lantaran waktu pertandingan digelar pada siang hari yakni pukul 14.00 WIB. Termasuk waktu persiapan Arsenal yang dianggap kurang maksimal setelah melakoni dua laga sebelumnya. Tetapi apapun alasannya, Surabaya kembali menjadi momok bagi Inggris baik di lapabgan hijau maupun saat pertempuran ingin menguasai Surabaya.

Baca Juga: https://nyantri.republika.co.id/posts/201586/ketika-abu-nawas-jawab-pertanyaan-siapa-pencipta-tuhan

https://nyantri.republika.co.id/posts/201623/ini-syair-abu-nawas-yang-terkenal-itu-lengkap-dengan-artinya

 
Berita Terpopuler