Nantikan Data Inflasi AS, IHSG Ditutup Melemah 

IHSG konsisten bergerak di area negatif pada perdagangan akhir pekan.

Republika/Prayogi
Pekerja membersihkan lantai di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/11/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsisten bergerak di area negatif pada perdagangan akhir pekan, Jumat (10/2/2023).
Rep: Retno Wulandhari Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsisten bergerak di area negatif pada perdagangan akhir pekan, Jumat (10/2/2023). IHSG ditutup melemah 0,25 persen ke level 6.880,32 setelah sempat terpangkas lebih dari satu persen di sesi pertama.

Baca Juga

Sektor teknologi mengalami pelemahan terdalam diikuti energi, konsumen primer, konsumen nonprimer, keuangan, serta properti dan real estat. Nilai transaksi yang terjadi pada perdagangan hari ini senilai Rp 9,5 triliun. 

Pergerakan indeks bursa regional Asia terpengaruh tekanan sentimen ekternal. "Pelaku pasar khawatir tentang prospek pengetatan kebijakan lebih lanjut dari Federal Reserve di tengah komitmennya untuk menurunkan inflasi," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Jumat (10/2/2023).

Pelaku pasar menanti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) pekan depan yang dapat mempengaruhi kebijakan The Fed. Pelaku pasar berharap kebijakan moneter tidak akan agresif. 

Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak menguat tipis 0,02 persen. Saham–saham yang mendominasi penguatan di antaranya BBRI, KLBF, TLKM, SMGR, dan MDKA. Sedangkan saham–saham yang mendominasi penurunan di antaranya GOTO, BBCA, UNVR, ADRO, dan ARTO.

 
Berita Terpopuler