Ada Enam Subtipe Long Covid, Mana yang Anda Rasakan?

Peneliti mengelompokkan long Covid menjadi enam subtipe.

www.freepik.com.
Sakit kepala (Ilustrasi). Sakit kepala termasuk salah satu gejala long Covid.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid 19 sudah tiga tahun melanda. Para peneliti pun telah mengumpulkan cukup data tentang masalah kesehatan masyarakat yang serius terkait infeksi SARS-CoV-2, yakni long Covid.

Profesor Laboratorium Jackson Peter Robinson dan Predoctoral Associate Ben Coleman telah menyelidiki long Covid menggunakan 20.532 catatan kesehatan elektronik di Amerika Serikat. Semua pasien yang terlibat dalam penelitian telah menerima diagnosis long Covid resmi. 

Baca Juga

Berdasarkan analisis mereka, terdeteksi ada enam subtipe long Covid. Pengategorian tersebut dapat menginformasikan strategi pengobatan.

Enam subtipe Long Covid

1. Terkait dengan infeksi awal yang parah dan frekuensi tinggi dari beberapa gejala, seperti kelelahan, vertigo, dan kelainan pada tes laboratorium.

2. Hipoksemia (kadar oksigen rendah dalam darah) dan batuk.

3. Neuropsikiatri, seperti sakit kepala, insomnia, depresi, kelainan gerak.

4. Masalah kardiovaskular.

5. Sakit dan lelah.

6. Nyeri multisistem, tetapi tanpa kelainan tes lab.

Setiap klaster memiliki usia, jenis kelamin, dan frekuensi ras yang berbeda yang terkait dengannya, serta komorbiditas dan kondisi sebelumnya yang berbeda. Temuan tersebut menggarisbawahi kemungkinan bahwa mekanisme long Covid dapat bervariasi di antara individu berdasarkan kumpulan faktor risiko awal.

British Heart Foundation (BHF) mengatakan kebanyakan orang pulih dari long Covid dalam waktu tiga bulan. Namun, bagi banyak orang, gejala long Covid yang dapat kambuh seiring waktu.

Empat dari gejala long Covid yang paling sering dilaporkan adalah kelelahan, sulit berkonsentrasi, sesak napas, serta nyeri otot. Penelitian telah mengidentifikasi banyak gejala long Covid, mulai dari sesak dada hingga jantung berdebar.

Gejala di jantung dan peredaran darah, termasuk nyeri dada dan perubahan detak jantung. Kumpulan gejala lainnya termasuk nyeri otot dan persendian, yang dapat mencakup nyeri di punggung atau bahu. Gejala kognitif dapat mencakup kabut otak, sakit kepala, halusinasi, amnesia, pusing, kesemutan, dan kesulitan berbicara.

Long Covid juga dikaitkan dengan efek kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, dan gangguan stres pascatrauma. Gejala pernapasan juga disertakan, seperti batuk terus-menerus, sakit tenggorokan, dan sulit bernapas.

Lalu, ada masalah pencernaan, seperti sakit perut, diare, muntah, dan inkontinensia usus. Gejala long Covid tambahan dapat meliputi perubahan indra penciuman atau perasa, sakit telinga, dengung di telinga (tinnitus), mual, demam, merasa panas-dingin, lengan atau kaki yang berat, rambut rontok, serta ruam kulit.

"Ada laporan gejala long Covid bertahan mulai dari tiga bulan hingga dua tahun atau lebih. Ada bukti yang berkembang bahwa mendapatkan vaksinasi dapat membantu meringankan gejala long Covid yang sudah dirasakan sebelumnya," papar BHF, seperti dilansir laman Express, Selasa (7/2/2023).

Orang yang menderita gejala long Covid disarankan untuk memeriksakan diri dokter.

 
Berita Terpopuler