Boeing akan Pangkas 2.000 Pekerjaan di Bidang Keuangan dan SDM

Boeing berencana memangkas staf di departemen keuangan dan sumber daya manusia

AP/Elaine Thompson
Lalu lintas di depan pabrik produksi Boeing Co., di mana gambar jet menghiasi pintu hanggar pada 23 April 2021, di Everett, Washington. Boeing berencana memangkas staf di departemen keuangan dan sumber daya manusia pada 2023. Pemangkasan itu akan berdampak pada kehilangan sekitar 2.000 pekerjaan.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, SEATTLE -- Boeing berencana memangkas staf di departemen keuangan dan sumber daya manusia pada 2023. Pemangkasan itu akan berdampak pada kehilangan sekitar 2.000 pekerjaan.

"Kami mengharapkan sekitar 2.000 pengurangan terutama di bidang Keuangan dan SDM melalui kombinasi pengurangan dan PHK. Meskipun tidak ada yang diberitahu tentang kehilangan pekerjaan, kami akan terus berbagi informasi secara transparan untuk memungkinkan orang membuat rencana," kata Boeing dalam sebuah pernyataan Senin (6/2/2023).

Boeing belum lama ini memindahkan kantor pusatnya ke Arlington, Virginia. Boeing mengatakan, mereka berharap dapat menumbuhkan keseluruhan tenaga kerja secara signifikan selama tahun ini.  "Kami meningkatkan tenaga kerja Boeing sebanyak 15.000 tahun lalu dan berencana mempekerjakan 10.000 karyawan lagi tahun ini dengan fokus pada teknik dan manufaktur," kata pernyataan Boeing.

Pada 31 Desember, total tenaga kerja Boeing adalah 156.000 karyawan.The Seattle Times melaporkan, Boeing berencana untuk mengalihdayakan sekitar sepertiga dari posisi yang dihilangkan ke Tata Consulting Services di Bengaluru, India.

Direktur Komunikasi Senior Boeing, Mike Friedman, mengatakan, posisi lain akan dihilangkan karena perusahaan mengurangi layanan dukungan keuangan dan sumber daya manusia. “Seiring berjalannya waktu, beberapa fungsi perusahaan kami tumbuh cukup besar.  Dan dengan pertumbuhan itu cenderung muncul birokrasi atau sistem berlainan yang tidak efisien. Jadi kita merampingkan," ujarnya.

 The Seattle Times melaporkan, sekitar 1.500 dari 5.800 posisi keuangan perusahaan akan dipangkas. Sementara lebih dari 400 orang di divisi sumber daya manusia atau sekitar 15 persen dari total staf departemen diberhentikan.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler