80 Kota Mengalami Inflasi, Gunungsitoli Paling Tinggi

Inflasi di Gunungsitoli mencapai 1,87 persen.

Republika/ Tahta Aidilla
Logo BPS. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Januari 2023 mencapai 0,34 persen dibandingkan Desember 2022.
Rep: Rahayu Subekti Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Januari 2023 mencapai 0,34 persen dibandingkan Desember 2022. Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan sebanyak 80 kota mengalami inflasi pada periode tersebut, tertinggi terjadi di Sumatra yaitu di Kota Gunungsitoli.

Baca Juga

"Inflasi tertinggi di Gunungsitoli hingga 1,87 persen dan deflasi terdalam di Sumatra terjadi di Batam mencapai 0,26 persen," kata Margo dalam konferensi pers, Rabu (1/2/2023).

Selanjutnya di Pulau Jawa, BPS mencatat semua kota mengalami inflasi dan tertinggi di Cirebon mencapai 1,17 persen. Lalu di Kalimantan inflasi tertinggi terjadi di Singkawang mencapai 0,45 persen dan deflasi terdalam terjadi di Tanjung Selor hingga 0,04 persen.

Sementara itu di Sulawesi, inflasi tertinggi terjadi di Luwuk mencapai 0,74 persen dan deflasi terdalam di Kota Baubau mencapai 0,44 persen. Lalu di Maluku Papua, inflasi tertinggi terjadi di Sorong mencapai 0,96 persen dan deflasi terdalam terjadi di Timika mencapai 0,60 persen. Sementara di Bali Nusra, inflasi tertinggi terjadi di Waingapu mencapai 1,16 persen dan deflasi terdalam di Bima mencapai 0,09 persen.

Margo menyebut, inflasi tertinggi di Gunungsitoli, penyumbang utamanya dikarenakan beras. "Beras memberikan andil hingga 0,51 persen pada inflasi di Gunungsitoli dan cabai merah 0,38 persen serta angkutan udara 0,28 persen," ungkap Margo.

 

 
Berita Terpopuler