Gus Dur 'Hidup Lagi' di Malam Anugerah Satu Abad NU

Gilang Dirga impersonate Gus Dur di Anugerah Satu Abad NU

network /Muhyiddin Yamin
.
Rep: Muhyiddin Yamin Red: Partner

Dengan sentuhan teknologi, almarhum Gus Dur tampil di panggung malam Anugerah Satu Abad NU 2023

BOYANESIA -- Tokoh nasional, kiai dan ulama banyak yang menghadiri acara Malam Anugerah Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Selasa (31/1/2023) malam. Namun, yang menarik dalam acara ini, sosok Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur seakan hidup kembali.

Gus Dur memang telah wafat pada 30 Desember 2009. Namun, dengan sentuhan teknologi, Gus Dur bisa hadir di tengah-tengah acara ini dalam bentuk virtual. Di atas panggung, Gus Dur dihadirkan sembari melantunkan sholawat Ya Rasulullah Salamun ‘Alaik dalam beberapa detik. Hal ini membuktikan peningkatan pemanfaatan artificial intelligence, augmented reality dan virtual reality di kalangan NU.

Usai kemunculan Gus Dur, sejumlah tokoh dan artis pun mulai membacakan para peraih Anugerah Satu Abad NU. Dalam acara ini, Gus Dur juga mendapatkan Anugerah Satu Abad NU untuk kategori tokoh nasional yang dibacakan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan artis Gilang Dirga.

Dalam kesempatan ini, Gilang Dirga juga sempat impersoate atau menirukan Gus Dur. Ia tampak menggunakan kopiah hitam seperti Gus Dur sembari menirukan gaya bicara Gus Dur. Bahkan, Khofifah memanggil Gilang dengan sebutan “gus” juga.

“Gus, ini kan sudah satu abad NU. Bagaimana tanggapan Gus Dur tentang jalannya satu abad NU ini?,” tanya Khofifah.

“Ya..biasa aja,” jawab Gilang sembari menirukan logat Jawa Gus Dur yang kemudian disambut tawa hadirin.

“Loh kok biasa sih gus? Satu abad bukan waktu yang singkat loh gus?,” tanya Khofifah lagi.

Baca halaman selanjutnya


“Ya..yang bilang singkat itu siapa, satu abad itu kan cuma angka, 100 tahun. Lagi pula kalau cuma abad saja tanpa huruf “i” buat apa?,” jawab Gilang yang masih menirukan gaya bicara Gus Dur.

“Gus, abad tanpa huruf i, gimana toh gus?,” kata Khofifah lagi.

Gilang pun menjawab, “Lah iya, mau satu abad, dua abad, yang penting itu ada huruf “i”-nya, abadi. Karena hakikatnya itu akan terus abadi memperjuangkan rasa keadilan dan toleransi di tengah masyarakat, gitu aja kok repot,” jawab Gilang yang kemudian disambut tepuk tangan hadirin.

 
Berita Terpopuler