Studi: Petugas Kesehatan Alami Tekanan Mental Lebih Tinggi Setelah Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 tidak saja berdampak pada ekonomi.

EPA-EFE/ALEX PLAVEVSKI
Seorang tenaga medis meninggalkan bagian kamar mayat sebuah rumah sakit sementara seorang lainnya baru saja memasuki premis di Shanghai, China, 13 Januari 2023. Pandemi Covid-19 juga memengaruhi kesehatan fisik maupun mental tenaga kesehatan.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada ekonomi, tetapi juga memengaruhi kesehatan fisik maupun mental. Para ilmuwan belum lama ini mempelajari dampak psikologis dari pandemi ini terhadap petugas kesehatan, pasien rawat jalan, dan populasi umum di beberapa bagian Asia Selatan.

Tim dari National Cheng Kung University (NCKU) menemukan bahwa pemberlakuan karantina wilayah (lockdown), yang diperlukan untuk menekan penyebaran virus, sebagian besar telah mengubah gaya hidup dan perilaku sosial masyarakat. Perubahan ini terkait dengan tekanan psikososial mereka.

Baca Juga

Faktanya, petugas kesehatan, yang telah berada di garis depan selama pandemi, sangat terpengaruh. Untuk memahami dampak psikososial dari pandemi, tim peneliti membandingkan tekanan psikologis dan perilaku perlindungan antara petugas kesehatan Taiwan dan pasien rawat jalan serta sampel dari populasi umum di Hong Kong.

Ditemukan bahwa orang-orang dari Hong Kong memiliki ketakutan yang lebih besar terhadap Covid-19. Studi yang dipublikasikan di Frontiers in Medicine ini menemukan bahwa dalam hal tekanan psikologis, pasien rawat jalan dan petugas kesehatan Taiwan berada di peringkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat di Hong Kong secara umum.

Namun, petugas kesehatan Taiwan menunjukkan rasa takut yang lebih rendah terhadap Covid-19 dibandingkan orang-orang dari dua kelompok lainnya. "Kami membandingkan tekanan psikologis dan perilaku perlindungan antara 192 pasien rawat jalan Taiwan, 500 petugas kesehatan Taiwan, dan 1.067 orang di Hong Kong," kata Dr Chung-Ying Lin, penulis utama penelitian ini, seperti dilansir India Today, Selasa (31/1/2023).

Dr Lin menyebut, hubungan terbalik terlihat sehubungan dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang akan mengurangi kemungkinan infeksi Covid-19. Peserta dari Hong Kong lebih patuh terhadap protokol kesehatan dibandingkan pasien rawat jalan Taiwan.

Penelitian ini dilakukan sebagai bagian dari proyek yang berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Asia.

 
Berita Terpopuler