Restoran Baru di London Sajikan Cita Rasa Palestina dengan Sentuhan Modern

Pemilik berharap pelanggan meninggalkan restoran dengan citra positif Palestina.

Akub
Kuliner Palestina. Restoran Baru di London Sajikan Cita Rasa Palestina dengan Sentuhan Modern
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, LONDON -- Kuliner Palestina memiliki hubungan sejarah dan erat dengan tanahnya. Hal ini tercermin dalam berbagai tradisi kuliner yang ditemukan di seluruh wilayah tersebut.

Baca Juga

Seperti banyak makanan dari daerah tersebut, yang memiliki bahan, hidangan dan gaya memasak yang sama, warisan kuliner Palestina yang kaya sering kali tersembunyi di bawah payung label "Timur Tengah" atau lebih buruk lagi "Mediterania".

Di London, sebuah restoran baru yang dibuka berusaha menyoroti masakan Palestina dengan sentuhan modern. Restoran bernama Akub ini, merupakan konsepsi dari koki Fadi Kattan yang terkenal di dunia dan mitra bisnisnya Rasha Khouri.

Dua orang ini berusaha menyemarakkan hidangan Palestina, dengan memadukan resep tradisional dengan teknik kuliner kontemporer. Semua produk segar, daging dan ikan bersumber dari Inggris, membuktikan penekanan Akub dalam menghormati produk lokal dan perubahan musim. Nilai ini ditanamkan di Kattan oleh neneknya, yang kesehariannya memasak mengikuti pergeseran pasar Palestina.

“Pada pukul 07.00, bel pintu berbunyi dan akan ada seorang petani dari desa sebelah dengan hasil panennya untuk hari itu dijual,” kata Kattan dikutip di Arab News, Kamis (19/1/2023).

Ia pun menyebut kini hal-hal seperti itu telah berubah sedikit. Ketika berada di kota besar, petani tentu tidak akan melakukan itu. Meski demikian, ia mencoba mempertahankan tempo tersebut dalam pengaturan restoran.

Untuk rempah-rempah kering dan minyak zaitun, bahan-bahan ini diimpor oleh pemasok Palestina, khususnya dari pedagang Zaytoun. Kattan berfokus pada menciptakan kembali rasa dengan tekstur yang berbeda, atau menciptakan kembali tekstur dengan sentuhan pribadi pada rasa.

 

“Saya tidak akan pernah bersaing dengan resep nenek Palestina. Tapi saya pikir saya memiliki visi yang cukup untuk mengambil resep-resep itu dan membuat sesuatu yang berbeda darinya," lanjut dia.

Makanan bernama mansaf, misalnya, biasanya dimakan menggunakan tangan dari sebuah piring besar. Di Akub, makanan ini disajikan sesuap kecil, dengan nasi, daging, dan yogurt fermentasi yang dilumuri roti goreng tipis. Kerenyahannya memberi hidangan dengan struktur yang unik.

Shish barak, yang secara tradisional terdiri dari pangsit daging yang dimasak dengan saus yogurt, malah disajikan dengan tahini bit yang berwarna-warni. Kattan, yang secara pribadi menyapa pelanggan di pintu pada hari pembukaan Akub, percaya seni keramahtamahan lebih dari sekadar apa yang ada di piring. Hal ini melibatkan pengalaman bersantap secara keseluruhan.

Restoran ini bertempat di gedung tiga lantai di Notting Hill, dengan halaman dalam ruangan yang ditutupi atap kaca. Interiornya terinspirasi oleh pemandangan dan aroma Palestina, dengan pohon zaitun dan melati memenuhi ruangan. Skema warnanya berpusat pada warna hijau zaitun, merah muda tanah, oranye, dan sand.

Peralatan makan di restoran ini disediakan oleh ahli keramik Palestina generasi ketiga, Nur Minawi. Koki kepala Akub disebut menghabiskan lima minggu di Bethlehem bersama Kattan. Mereka belajar langsung tentang teknik memasak tradisional, sedangkan anggota tim lainnya mengikuti pelatihan budaya selama dua hari.

 

Terakhir, Kattan menyebut ia berharap para tamunya dapat meninggalkan restoran dengan citra positif Palestina. “Anda dapat melakukan perjalanan bermil-mil melalui piring, cerita, rasa, atau bahkan bumbu. Saya akan sangat senang jika bersantap di Akub menginspirasi seseorang untuk memesan liburan berikutnya ke Palestina atau memesan konser Palestina di London, jika itu adalah titik masuk mereka ke budaya tersebut,” ujar dia. 

 
Berita Terpopuler