Cegah Anak Stunting, Ibu Hamil Jangan Sampai tak Naik Berat Badannya

Ibu hamil perlu menyesuaikan kenaikan berat badannya dengan bobot sebelum mengandung.

Pixabay
Ibu hamil (Ilustrasi). Selama mengandung, calon ibu perlu menaikkan berat badannya untuk menunjang kehamilannya.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berat badan saat hamil tak bertambah? Jangan senang dulu, bunda! Kondisi itu justru berbahaya, dapat mengakibatkan anak mengalami stunting nantinya.

Ketika mengandung, ibu dengan indeks massa tubuh normal (18,5-24,9) sebelum hamil direkomendasikan untuk mencapai kenaikan berat badan sekitar 11,5-16 kilogram. Kenaikan berat badan tidak boleh terlalu banyak maupun kurang dari itu.

"Untuk calon ibu yang berat badannya kurang (underweight) atau indeks massa tubuhnya kurang dari 18,5, kenaikan berat badan totalnya harus mencapai 12,8 hingga 18 kg," kata dr Raissa Edwina Djuanda SpGK dalam diskusi media bertajuk "Mencegah Stunting" di Jakarta, Rabu (18/1/2023).

Lantas, bagi calon ibu yang kelebihan berat badan-- ditandai dengan indeks massa tubuh antara 25 hingga 29,9--kenaikan berat badan selama kehamilan harus dibatasi antara tujuh hingga 11,5 kg saja. Buat yang obesitas, yakni indeks massa tubuhnya di atas 30, sebaiknya kenaikan berat badannya hanya delapan hingga sembilan kilogram.

Dr Raissa mengingatkan kebutuhan gizi calon ibu berbeda dengan sebelum hamil. Sebab, ada peningkatan kebutuhan energi untuk menunjang metabolisme ibu dan janin, pertumbuhan janin, pertumbuhan plasenta ibu, dan simpanan energi untuk pembentukan air susu ibu.

"Tumbuh kembang janin sangat dipengaruhi oleh asupan dan cadangan nutrisi ibu," kata dr Raissa.

Ibu hamil, menurut dr Raissa, juga ada yang mengalami kekurangan energi kronis. Kondisi itu bisa diidentifikasi dengan mengukur lingkar lengan atas calon ibu.

"Ibu disebut kekurangan energi kronis jika ukuran lingkar lengan atasnya kurang dari 23,5 cm dan memiliki berat badan sebelum hamil kurang dari 42 kg, tinggi badan kurang dari 145 cm, berat badan pada trimester pertama kurang dari 45 kg, dan menderita anemia," jelas dr Raissa yang praktik di RS Pondok Indah-Puri Indah, Jakarta.

Baca Juga

Calon ibu perlu mengasup makanan ekstra sekitar 180 kilokalori selama trimester pertama kehamilan. Lalu, pada trimester dua dan tiga, tambahannya sekitar 300 kilokalori.

"Selalu konsums protein di setiap jadwal makan, baik dari susu atau protein hewani lainnya seperti telur, ikan, dan ayam," ujar dr Raissa.

Selain itu, pastikan agar calon ibu mengasup setidaknya 90 tablet tambah darah sepanjang kehamilan. Setiap tablet mengandung 60 mg besi elemental dan asam folat 400 mcg.

"Ini penting mengingat satu dari dua ibu hamil mengalami anemia," tutur dr Raissa.

 
Berita Terpopuler