Rasanya Nggak Manis, Dua Makanan Populer Ini Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes

Makanan gurih yang disukai banyak orang ini juga bisa picu diabetes tipe 2.

EPA
Daging olahan. Sosis merupakan salah satu jenis daging olahan yang banyak digemari. Sekelompok peneliti asal Prancis mengungkap kaitan antara daging olahan seperti bacon dan sosis dengan risiko diabetes tipe 2.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bukan hanya makanan manis yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 bila dikonsumsi secara berlebihan. Makanan gurih nan populer seperti daging olahan juga bisa memberikan efek serupa.

Kaitan antara daging olahan seperti bacon dan sosis dengan risiko diabetes tipe 2 ini diungkapkan oleh sekelompok peneliti asal Prancis. Berdasarkan studi, tim peneliti mengungkapkan bahwa makanan-makanan tersebut bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 karena kandungan nitritnya.

Nitrit merupakan salah satu zat yang umum ditemukan dalam produk daging olahan seperti sosis, bacon, ham, atau salami. Dalam produk-produk daging olahan ini, nitrit berperan sebagai pengawet.

Dalam studi terbaru ini, tim peneliti melibatkan lebih dari 104 ribu partisipan di Prancis sejak 2009 hingga 2021. Selama kurun waktu ini, para partisipan diminta untuk mengisi kuesioner daring mengenai pola makan sehari-hari mereka.

Dari kuesioner tersebut, tim peneliti bisa mengalkukasi jumlah nitrit yang mungkin dikonsumsi para partisipan dalam keseharian. Dari data ini, tim peneliti mengelompokkan para partisipan ke dalam tiga kelompok, yaitu partisipan yang mengonsumsi 3,3 mg nitrit per hari atau lebih rendah, partisipan yang mengonsumsi sekitar 5,1 mg nitrit per hari, dan partisipan yang mengonsumsi 8,6 mg nitrit per hari atau lebih rendah.

Melalui jurnal PLOS Medicine, hasil studi menemukan bahwa orang-orang dengan tingkat konsumsi nitrit yang paling tinggi memiliki risiko 27 persen lebih besar untuk terkena diabetes tipe 2. Akan tetapi, konsumsi nitrat tampak tak memberikan efek pada risiko diabetes tipe 2.

"(Orang-orang) perlu membatasi konsumsi makanan yang mengandung zat aditif kontroversial, termasuk natrium nitrit," jelas ketua tim peneliti dari Sorbonne Paris Nord University, Dr Bernard Srour, seperti dilansir The Sun, Rabu (18/1/2023).

Tak hanya berkaitan dengan risiko diabetes tipe 2, tim peneliti juga menemukan adanya hubungan antara nitrit dengan kejadian kanker payudara, usus, serta prostat. Nitrit yang dimaksud bukan hanya nitrit yang ditemukan secara alami tetapi juga nitrit yang ditambahkan secara artifisial ke dalam daging olahan dan pupuk nitrogen.

Berkaitan dengan tingginya konsumsi nitrat dari daging olahan, para peneliti merekomendasikan masyarakat untuk tak mengonsumsi lebih dari 70 gram daging olahan per hari. Jumlah ini setara dengan 1,5 potong bacon atau rasher.

Mengenal Diabetes Tipe 2
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa mayoritas atau sekitar 95 persen kasus diabetes di dunia merupakan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tak bisa menggunakan insulin secara efektif.

Baca Juga

Diabetes tipe 2 bisa memunculkan beberapa gejala khas seperti sering berkemih atau poliuria, rasa haus meningkat atau polidipsia, dan terus-menerus lapar atau polifagia. Orang dengan diabetes tipe 2 juga bisa merasakan keluhan seperti pandangan rabun, berat badan menurun, serta merasa lelah.

Jenis-jenis tes gula darah. - (Republika)


Perubahan gaya hidup ke arah yang lebih sehat merupakan salah satu cara yang efektif dalam mencegah terjadinya diabetes tipe 2 pada orang yang sehat atau mencegah terjadinya komplikasi dan perburukan komplikasi pada orang yang sudah terkena penyakit tersebut.

Berikut ini adalah beberapa perubahan gaya hidup yang direkomendasikan oleh WHO:
1. Menurunkan berat badan berlebih atau menjaga berat badan yang sehat.
2. Aktif bergerak, minimal melakukan aktivitas fisik berintensitas sedang selama 30 menit per hari.
3. Menerapkan pola makan yang sehat, menghindari konsumsi gula dan lemak jenuh berlebih.
4. Menjauhi kebiasaan merokok.

 
Berita Terpopuler