Orang Tertua di Dunia Wafat, Usianya 118 Tahun

Lucile Randon yang berusia 118 tahun merupakan orang tetua di dunia.

YouTube/Guinness World Records
Biarawati Lucile Randon merupakan pemegang rekor Guinness World Records sebagai orang tertua di dunia. Selamat dari pandemi flu Spanyol, dia juga mampu melawan Covid-19.
Rep: Meiliza Laveda Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, TOULON – Orang tertua di dunia, biarawati Prancis Lucile Randon, mengembuskan napas terakhir dalam usia 118 tahun. Randon yang dikenal sebagai Sister Andrée, lahir di Prancis selatan pada 11 Februari 1904, satu dekade lebih awal sebelum Perang Dunia I.

Juru bicaranya, David Tavella, mengatakan Randon meninggal di panti jompo Sainte-Catherine-Labouré di Toulon. "Ada kesedihan yang luar biasa, tapi ini adalah keinginannya untuk berkumpul dengan kakak tercintanya. Baginya, ini adalah pembebasan," kata Tavella.

Randon menjadi orang tertua di dunia setelah kematian Kane Tanaka dari Jepang pada usia 119 tahun. Pada saat Randon lahir, New York di Amerika Serikat sedang membuka kereta bawah tanah pertamanya dan Tour de France hanya dipentaskan sekali.

Baca Juga

Kane Tanaka saat berusia 116 tahun bereaksi setelah menerima sertifikat Guinness World Records di panti jompo tempat dia tinggal di Fukuoka, Jepang barat daya pada 9 Maret 2019. Wanita Jepang yang diakui sebagai orang tertua di dunia itu meninggal pada usia 119, hanya beberapa bulan dari ulang tahunnya yang ke-120. - (Takuto Kaneko/Kyodo News via AP)


Sebelum tinggal di biara pada 1944, Randon bekerja sebagai pelatih dan tutor. Dia telah berada di panti jompo sejak tahun 1979 dan di rumah Toulon sejak 2009.

Pada tahun 2021, Randon selamat dari serangan Covid-19 setelah virus menyebar ke panti jompo tempat dia tinggal dan menewaskan 10 penghuni. Pada saat itu, dia mengaku tidak sadar telah terkena Covid-19.

"Saya bahkan tidak menyadari saya positif Covid-19," kata dia kepada surat kabar Var-Matin. Tavella mengatakan Randon tidak menunjukkan rasa takut terhadap Covid-19.

"Dia cuma bertanya tentang rutinitasnya, tidak soal kesehatannya. Dia ingin tahu apakah waktu makan dan tidur akan berubah. Dia tidak menunjukkan rasa takut akan penyakitnya, bahkan dia lebih mengkhawatirkan orang lain," ujar Tavella.

Dalam wawancara dengan televisi BFM Prancis, Randon mengaku tidak takut mati. "Saya tidak takut mati. Saya ingin berada di tempat lain, bergabung dengan kakak laki-laki, kakek, dan nenek saya," ucap dia.

Dikutip The Guardian, Rabu (1/18/2023), pada 2020, Randon mengatakan dia tidak tahu rahasia untuk bisa hidup sangat lama.

"Saya tidak tahu apa rahasianya. Hanya Tuhan yang bisa menjawab pertanyaan itu. Saya mengalami banyak ketidakbahagiaan dalam hidup, dan selama perang 1914-1918 ketika saya masih kecil, saya menderita seperti orang lain," tuturnya.

 
Berita Terpopuler