'Jokowi Dukung Ganjar, Prabowo, Hingga Yusril Nyapres, Tapi dengan Anies Tutup Pintu'

Padahal, menurut Gus Choi, InsyaAllah Anies yang akan menang di Pilpres 2024.

Dok Republika
Anies Baswedan bersama relawan Indonesia Anies. Anies saat ini adalah bakal calon presiden dari Partai Nasdem. (ilustrasi)
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Wahyu Suryana, Nawir Arsyad Akbar, Amri Amrullah

Baca Juga

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah beberapa kali menyampaikan dukungan secara verbal kepada tokoh-tokoh untuk Pilpres 2024. Namun, dukungan Jokowi tidak konsisten kepada salah satu tokoh, bahkan berubah-ubah tergantung acara yang dihadirinya.

Terbaru, Jokowi menyampaikan dukungan kepada Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, andai maju sebagai capres pada Pilpres 2024. Itu disampaikan saat menghadiri Pembukaan Rakornas dan Musyawarah Dewan Partai PBB.

"Kalau menyimak apa yang disampaikan Prof Yusril tadi, dengan pengalaman beliau yang sangat panjang, saya mendukung loh, kalau Prof Yusril pada 2024 nanti dicalonkan jadi presiden atau wakil presiden," kata Jokowi, Rabu (11/1/2023).

Ini bukan kali pertama Jokowi menyampaikan dukungan. Sebelumnya, saat hadiri acara Relawan Jokowi yang diselenggarakan di Gelora Bung Karno (GBK), Jokowi malah sempat menyampaikan ciri-ciri fisik pemimpin yang memikirkan rakyat.

"Ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua, ada, ada itu. Kalau di wajahnya cling, bersih, tidak ada kerutan di wajahnya, hati-hati. Lihat juga rambutnya, kalau rambutnya putih semua, ini mikir rakyat ini," ujar Jokowi.

Walaupun tidak secara spesifik menyebutkan nama sosok yang dimaksudnya, publik banyak berspekulasi orang yang dimaksud merupakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Apalagi, banyak dorongan kepada Ganjar untuk maju di Pilpres 2024.

Belum lagi, dari banyak nama-nama yang dikaitkan dengan Pilpres 2024, baik sebagai capres maupun cawapres, rasanya cuma Ganjar yang memiliki ciri khas rambut putih. Sayang, lagi-lagi, sosok yang dimaksud tidak ditegaskan Jokowi.

Selain itu, Jokowi sempat pula menyampaikan dukungan untuk Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, yang merupakan Ketua Umum Partai Gerindra untuk maju dalam Pilpres 2024. Bahkan, kode dukungan itu disampaikan Jokowi tidak cuma sekali.

Pertama, Jokowi sempat menyampaikan kode dukungan saat memberikan sambutan di HUT Partai Perindo terkait jatah Prabowo di 2024. Kemudian, dukungan ke Prabowo disampaikan saat menghadiri pembukaan Indo Defence 2022 di Jiexpo Kemayoran.

"Sudah sejak awal, kok restu-restu, sejak awal saya sampaikan mendukung beliau," kata Jokowi.

Ketua DPP Partai Nasdem, Effendy Choirie atau Gus Choi menyoroti obral dukungan Jokowi kepada tokoh-tokoh di atas jika mereka menjadi capres pada 2024. Menurutnya, Jokowi dukungan Jokowi terlalu jelas menjurus kepada tokoh selain Anies Baswedan.

"Dulu dia (Jokowi) mengatakan di forum relawan calon presiden ada di ruangan ini, di ruangan ini siapa waktu itu? Kan Ganjar. Setelah itu ada pernyataan dukung Prabowo, 'giliran setelah saya adalah Prabowo'," ujar Gus Choi.

"Kemarin acara PBB mendukung Yusril, asal Yusril punya kecukupan partai yang mengusung. Nah dia memang begitu, tapi dengan Anies tutup pintu, terkunci. Padahal yang akan datang itu Anies InsyaAllah yang akan menang, InsyaAllah Anies yang akan menang itu," sambung Ketua Teritorial Pemenangan Pemilihan Umum Partai Nasdem itu.

 

 

 

Berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terbaru, pemilih Prabowo Subianto mulai bergeser dalam menentukan pilihannya ke Anies Baswedan. Demikian temuan studi yang dilakukan Saiful Mujani yang dipaparkan pada Kamis, (12/1/2023).

Di mana survei SMRC terbaru pada Desember 2022 menunjukkan dari 55,5 persen pemilih Jokowi – Ma’ruf di Pemilu 2019, 20 persen di antaranya sekarang memilih Anies, 44 persen memilih Ganjar Pranowo, dan 22 persen memilih Prabowo. Dan masih ada 15 persen yang menyatakan tidak menjawab.

"Sementara dari 44,5 persen pemilih Prabowo – Sandiaga di 2019, ada 44 persen yang sekarang memilih Anies, 13 persen memilih Ganjar, dan 37 persen memilih Prabowo. Masih ada 6 persen yang belum menjawab. Ternyata Anies mengambil paling banyak dari suara Prabowo – Sandi di Pilpres 2019," kata Saiful Mujani, Kamis.

Dari latar belakang agama pemilih, ia mengungkapkan, dari 87,5 persen pemilih yang beragama Islam, 29 persen memilih Anies, 34 persen memilih Ganjar, dan 27 persen memilih Prabowo. Masih ada 9 persen yang belum menentukan pilihan. Sementara dari 12,5 persen pemilih yang beragama lain, 19 persen memilih Anies, 30 persen memilih Ganjar, dan 21 persen memilih Prabowo. Masih ada 30 persen yang belum menentukan pilihan.

Sementara itu, pada 2019, ada 98,7 persen pemilih Prabowo di Pilpres 2019 yang berlatar belakang Islam, dan yang tidak beragama Islam sebesar 1,3 persen. "Dari pemilih Prabowo yang beragama Islam, sekarang terdistribusi pada Anies 45 persen, Ganjar 13 persen, dan Prabowo 36 persen. Masih ada 6 persen yang belum menjawab," kata pendiri SMRC tersebut.

Sementara dari pemilih Prabowo 2019 yang beragama selain Islam, sekarang memilih Anies 0 persen, Ganjar 14 persen, dan Prabowo 75 persen. Ada 11 persen yang belum menjawab. Sementara itu, Saiful menjelaskan yang berubah banyak adalah pemilih Prabowo di 2019 yang cenderung pindah ke Anies.

Dari segmen pemilih Prabowo 2019 yang beragama Islam paling banyak pindah ke Anies, sedangkan dari kalangan non-Islam hampir tidak ada yang memilih Anies, paling banyak kembali akan memilih Prabowo. Ini, menurut Saiful, terjadi karena Anies selama ini diidentikkan dengan politik Islam.

“Pada Pemilu 2019, sentimen Islam cukup kuat pada Prabowo. Sekarang diganti sama Anies. Sentimen Islam pada 2019 (sekarang) pindah ke Anies,” lanjut Saiful.

Karena pindah ke Anies, menurut Saiful, pemilih Prabowo pada 2019 dan sekarang masih memilih Prabowo kemungkinan dari kalangan pemilih nasionalis. Aspek Islam dari pemilih Prabowo sudah jauh lebih berkurang memasuki Pemilu 2024. Karena itu, kata Saiful, persaingan sekarang lebih banyak terjadi antara Anies dengan Prabowo.

“Perangnya sekarang adalah antara Anies dengan Prabowo, bukan dengan Ganjar. Ganjar anteng aja sendirian,” imbuhnya.

Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 3 - 11 Desember 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara acak (stratified multistage random sampling) 1.220 responden.

Response rate sebesar 1029 atau 84 persen. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).

Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait elektabilitas bakal calon presiden (capres) yang disebut berpotensi berkontestasi di Pilpres 2024. Berdasarkan simulasi semi terbuka terhadap 10 nama, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada di posisi teratas dengan 31,5 persen.

Kedua ada bakal calon presiden dari Partai Nasdem, Anies Baswedan dengan elektabilitas sebesar 24,4 persen. Selanjutnya ada Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan 21,4 persen.

Setelah ketiganya ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (6,7 persen), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 2,0 persen, dan Menteri BUMN Erick Thohir (1,6 persen). Kemudian, Ketua DPR Puan Maharani (1,6 persen), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (1,3 persen), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (0,7 persen), dan Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin (0,5 persen).

"Sementara sekitar 8,2 persen belum menunjukkan pilihan," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers daringnya, Rabu (4/1/2022).

Selanjutnya dalam simulasi tiga nama, nama Ganjar berada teratas dengan elektabilitas sebesar 35,8 persen. Selanjutnya ada Anies (28,3 persen) dan Prabowo (26,7 persen).

 

Elektabilitasn Bakal Capres per Desember 2022 - (Infografis Republika)

 

 
Berita Terpopuler