Bagaimana Jika Ganjar tak Dicalonkan Megawati?

Ganjar tak disebut Megawati saat HUT PDIP ke-50

Republika/Alfian
Momen Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai keluar dari venue tasyakuran, Ahad (11/12).
Rep: Nawir Arsyad Akbar/Fauziah Mursid Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketum PDIP Megawati Soerkanorputri tak kunjung mengumumkan nama calon presiden dari partai itu. Perayaan HUT PDIP ke-50 yang sejak awal disebut-sebut akan ada sebuah kejutan, pada kenyataannya tidak.

Megawati hanya memberikan sejumlah pernyataan politik dan bercerita tentang kisah masa lalu. Ganjar Pranowo yang digadang-gadang banyak lembaga survei sebagai kandidat utama capres juga tidak disebutkan namanya.

Mega hanya menyebut beberapa nama seperti Jokowi, Rudi FX dan kader PDIP Tasdi yang menjadi Bupati Purbalingga. Tasdi disebut Mega sukses dari sopir truk dan menjadi bupati.

"Saya suka nangis, gini saja mau nangis, ada sopir truk, dia bisa jadi bupati karena dicintai rakyat. Namanya Tasdi," ujar Megawati terharu dalam pidatonya di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2023).

Memang, Ganjar Pranowo sempat diteriaki 'Presiden' oleh sejumlah kader banteng yang mendatangi perayaan. Namun lagi-lagi hal tersebut tidak langsung membuat Megawati tertarik.

Megawati justru mengingatkan kader agar disiplin dalam menjalankan perintah partai.  Megawati bahkan tidak akan segan-segan untuk memecat kader yang tak sehati dengannya.

"Jadi kamu kalau tak bisa mengerti apa yang ibu maksud, jangan ada di PDI Perjuangan, jangan. Lebih baik pindah, keluar, karena di kita yang diperlukan adalah sehati," ujar Megawati.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta semua pihak bersabar. Hal terkait dengan belum diumumkannya nama capres dari PDIP.  "Ya Bu Mega sudah nyampaikan kan? Sabar," ujar Ganjar di Hall A2 JIExpo, Jakarta, Selasa (10/1).

Ia sendiri mengaku belum membicarakan hal-hal terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dengan Megawati. Sebab saat ini, PDIP dan seluruh kadernya diminta fokus untuk membantu masyarakat dan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya kira perintah itu yang paling jelas dan masing-masing bekerja pada bidangnya lah. Eksekutif, eksekutif, legislatif, legislatif, bekerjalah untuk rakyat. Kita sekarang lagi banyak bencana," ujar Ganjar.

Sejumlah spekulasi muncul bahwa Megawati tak akan mengajukan Ganjar. Hal itu melihat gelagat Mega saat kongres yang tak memberikan ruang khusus buat Ganjar. 

Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lili Romli menilai bahwa Ketua Umum Megawati Soekarnoputri masih dilematis, sehingga sosok tersebut belum juga diumumkan.

Baca Juga

"Saya kira, Bu Mega masih menghadapi dilema menetukan pilihan antara Ganjar Pranowo dan Puan Maharani," ujar Romli saat dihubungi, Rabu (11/1).

Jika memilih Puan Maharani, PDIP terganjal elektabilitasnya yang masih sangat rendah. Adapun jika memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, ia menilai adanya keraguan terkait loyalitas sosok tersebut.

"Terkait dengan loyalitas Ganjar nanti pascapilpres pada PDIP, apakah nanti akan tetap loyal dan tetap mendukung suksesi trah Soekarno dalam memimpin PDIP," ujar Romli.

"Jika mencalonkan Puan terkendala dengan elektabilitas yang sangat kecil. Jika dipaksakan mencalonkan Puan akan berdampak pada, bukan hanya peluang untuk menang pilpres relatif kecil," sambungnya.

Menurutnya, ada peluang besar bahwa Megawati akan menunjuk Ganjar sebagai capres yang diusung PDIP. Dengan satu syarat, sosok tersebut harus tetap menunjukkan komitmennya terhadap partai berlambang kepala banteng itu.

"Saya kira Bu Mega bisa jadi nanti menjatuhkan pilihan pada Ganjar Pranowo. Asal Ganjar nanti berjanji dan komit pada PDIP sebagai petugas partai yang tidak akan neko-neko, itu saya kira yang mungkin ditunggu oleh Bu Mega," ujar Romli.

Namun PDIP tidak bisa jalan sendiri. PDIP harus bergerak dengan partai laim atau nanti bisa jadi musuh bersama.

Ikatan kuat PDIP dan Ganjar

Sementara itu, Pengamat Politik sekaligus Founder Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago memprediksi calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Pangi mengatakan, ini karena ikatan PDIP dengan Ganjar sudah paling kuat saat ini. "Antara Ganjar dengan PDIP sudah bonding ini, hanya soal (waktu), kalau Ganjar tidak diusung ya PDIP akan bunuh diri," ujar Pangi saat dikonfirmasi, Rabu ( 11/1/2023).

Pangi mengatakan, Ganjar sudah sesuai seperti yang digambarkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri yakni kader sendiri. Meskipun kader PDIP lainnya juga ada sosok Puan Maharani, tetapi Pangi menyakini PDIP akan mengusung Ganjar yang memiliki elektabilitas tinggi sebagaimana hasil survei selama ini.

"Ibu Mega tidak mungkin menjerumuskan kader ke sumur itu artinya Ibu Mega akan mengusung yang kira-kira bakal menang nggak mungkin kalah," ujar Pangi.

Namun kata Pangi, perlunya saling memahami antara PDIP dan Ganjar. Karena keduanya memiliki saling pengaruh. "PDIP akan lemah tanpa Ganjar, dan Ganjar juga tidak akan apa apa tanpa PDIP," ujarnya.

Pengamat Politik Adi Prayitno meyakini Gubernur Jawa Tengah tidak akan pindah partai jika nantinya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak mengusungnya sebagai calon presiden pada 2024. Ini disampaikannya di tengah-tengah teka-teki kader yang akan diusung PDIP untuk Pilpres 2024.

"Saya tidak terlampau yakin Ganjar itu tertarik untuk pindah atai hijrah ke partai yang lain sekalipun tidak diusung oleh PDIP,\" ujar Adi dalam keterangannya, Rabu (11/1/2023).

Menurut Adi, ini karena ada ikatan kuat antara Ganjar dan PDIP. Ini karena mantan anggota DPR ini memang merupakan kader sejak lama dan besar oleh partai berlambang banteng tersebut.

 
Berita Terpopuler