Banyak Anak Kena Rabun Jauh-Silinder tanpa Sadar, Ayo Periksakan Kesehatan Matanya!

Dokter menyebut penting untuk melakukan pemeriksaan mata siswa.

ANTARA/Asep Fathulrahman
Seorang pelajar menjalani pemeriksaan mata saat acara pembagian kacamata gratis untuk pelajar di Serang, Banten, Kamis (20/10/2022). Banyak anak mengalami mata minus-silinder tanpa menyadarinya.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua perlu melakukan pemeriksaan kesehatan mata anaknya yang sudah duduk di bangku sekolah. Pemeriksaan mata semakin penting sejak pandemi Covid-19 memaksa anak-anak untuk belajar secara daring.

"Pascapandemi Covid-19, banyak anak usia sekolah yang terindikasi memiliki gangguan penglihatan, baik itu mata minus maupun silinder, hal ini bisa dilihat dari data pemeriksaan mata di beberapa sekolah di wilayah Jabodetabek," ujar dokter spesialis mata dari VIO Optical Clinic Weni Puspitasari di Jakarta, Rabu (11/1/2023.

Tujuan dari pemeriksaan mata yang dilakukan adalah salah satunya ialah untuk mendeteksi masalah kesehatan mata pada anak usia sekolah. Dia menyebut orang tua harus peduli terhadap masalah miopia yang kasusnya booming belakangan ini.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap 2.322 siswa pada rentang usia tujuh tahun hingga 12 tahun didapatkan data bahwa terdapat sekitar 50 persen anak usia sekolah dasar belum pernah melakukan pemeriksaan mata. Hampir 70 persen dari partisipan mengalami gangguan penglihatan seperti mata minus dan silinder.

Hal itu melebihi prediksi American academy of Ophtalmology pada tahun 2016 silam, mengenai myopia booming sebelum adanya pandemi.

"Perlu diketahui bahwa kondisi miopia atau minus dapat menurunkan kualitas hidup seseorang, selain itu kondisi miopia atau mata minus juga dapat menimbulkan dampak negatif pada kesehatan mata penderitanya," ujar dr Weni.

Baca Juga

Penyebab mata minus
Mata minus adalah kondisi yang mana bentuk bola mata tidak bulat sempurna. Kondisi itu menyebabkan jatuhnya cahaya berada di depan retina mata sehingga menyebabkan orang dengan kondisi miopia atau mata minus mengalami kesulitan untuk melihat objek pada jarak jauh.

Beberapa faktor penyebab mata minus, yakni faktor genetik, kebiasaan melihat gawai pada jarak dekat secara terus-menerus, hingga faktor kurangnya pancaran sinar matahari yang disebabkan oleh kurangnya aktivitas di luar ruangan. Dr Weni menjelaskan, kondisi mata minus bisa terjadi hanya pada salah satu mata, sehingga sering kali banyak orang tidak menyadari bahwa mereka melihat hanya menggunakan salah satu mata saja.

"Kondisi ini tentu berbahaya apabila terjadi trauma pada salah satu mata yang normal maka kemungkinan seseorang akan mengalami kesulitan untuk melihat. Minimal pemeriksaan dilakukan setahun sekali," ujar dr Weni.

 
Berita Terpopuler