Autopsi Ungkap SARS-CoV-2 Menginvasi Seluruh Tubuh Pasien Covid-19

Bukan cuma di paru-paru, virus SARS-COV-2 juga ditemukan di 79 bagian tubuh lainnya.

www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi). Hasil autopsi menunjukkan bahwa virus penyebab Covid-19, SARS-CoV-2, paling banyak menyebar di sistem pernapasan. Virus tersebut juga terdapat di 79 bagian tubuh lainnya.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil autopsi terhadap sejumlah jasad pasien Covid-19 mengungkapkan bahwa SARS-CoV-2 bisa ditemukan di seluruh bagian tubuh pasien. Selain itu, virus juga dapat bertahan di dalam tubuh selama lebih dari tujuh bulan.

Temuan ini diungkapkan dalam sebuah studi yang dipublikasikan pada jurnal Nature. Selama studi berlangsung, tim peneliti melakukan autopsi lengkap terhadap 44 jasad pasien Covid-19 berat selama periode April 2020 hingga Maret 2021.

Seluruh pasien tersebut belum pernah divaksinasi. Rerata usia para pasien adalah 62,5 tahun dengan proporsi 30 persen wanita. Pengambilan sampel otak yang ekstensif dilakukan pada 11 jasad pasien Covid-19.

Hasil autopsi menunjukkan bahwa virus penyebab Covid-19, SARS-CoV-2, paling banyak menyebar di sistem pernapasan. Salah satu contohnya adalah di organ paru-paru.

Baca Juga

Selain itu, virus ini juga ditemukan pada 79 bagian tubuh lain. Beberapa di antaranya adalah jantung, ginjal, hati, otot, mata, saraf, dan saluran reproduksi.

"(Virus) ini mampu menginfeksi dan memperbanyak diri di dalam otak manusia," lanjut tim peneliti, seperti dilansir WebMD, Selasa (10/1/2023).

Tim peneliti mengatakan, temuan ini mengindikasikan bahwa virus menyebar melalui darah di masa-masa awal infeksi. Penyebaran inilah yang memungkinkan virus untuk berada di berbagai area tubuh, selain di saluran pernapasan.

Meski ditemukan di luar saluran pernapasan, tim peneliti mengatakan tanda inflamasi atau peradangan hanya terlihat di sistem pernapasan. Tim peneliti tak menemukan adanya tanda inflamasi di luar sistem pernapasan.

 
Berita Terpopuler